Bupati Perintahkan Petugas Loket Tanjung Bira Diganti, Kadispar Bulukumba Tak Berani
Selain cuaca buruk, kurangnya pengawasan dilakukan oleh Dispar di loket tersebut juga diduga menjadi penyebab kurangnya pencapaian PAD.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, minta Dinas Pariwasata (Dispar) melakukan penyegaran petugas jaga di loket pintu masuk Pantai Tanjung Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pasalnya, petugas loket di kawasan wisata yang berada sekitar 40 kilometer tenggara kota Bulukumba itu, dinilai tidak mampu menjalankan tugas secara profesional.
Hal tersebut diungkapkan AM Sukri saat menanggapi kabar miring tentang pelayanan retribusi di kawasan wisata andalan Bulukumba itu.
Baca: Januari 2019, Pasien DBD di RSUD Bulukumba Capai 51 Orang
Baca: Jadi Korban Banjir, Alyssum Laundry Malah Tawarkan Jasa Gratis
"Ini memang yang perlu diperbaiki, kami minta Dispar untuk menyegarkan karena rata-rata orang sudah lama disitu, sudah tahu seluk beluknya, sehingga memang harus dilakukan pembaruan," jelas AM Sukri, Rabu (30/1/2019).
Bupati berlatar belakang militer itu, mengistilahkan, petugas loket yang berjaga saat ini telah mengetahui 'jalan tikus' untuk melakukan hal-hal yang tak sesuai prosedur.
Perlunya penyegaran, lanjut AM Sukri, untuk mewujudkan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pasalnya, tahun 2018 Dispar hanya mampu merealisasikan pencapaian PAD sebesar 75 persen saja.
Baca: Kejari Bulukumba Mulai Dalami Berkas Dugaan Korupsi Laston PPI Bontobahari
Selain cuaca buruk, kurangnya pengawasan dilakukan oleh Dispar di loket tersebut juga diduga menjadi penyebab kurangnya pencapaian PAD.
"PAD terbesar kita itu salah satunya pariwisata di Bira. Makanya kita akan gandeng Badan Pemeriksa Keuangan untuk mengetahui apa yang membuat kita sulit mencapai target PAD kita disana. Termasuk penyegaran itu perlu kita lakukan," jelasnya.
Kepala Dispar Bulukumba, Muh Ali Saleng yang dimintai konfirmasinya, justru dilema dengan perintah orang nomor satu di Bulukumba tersebut.
Ia mengaku kesulitan untuk melakukan penyegaran dan mengganti petugas loket.
Baca: Puspawati Husler: Angka Balita Stunting Sekitar 13,5 Persen di Luwu Timur
Alasannya, petugas di loket tersebut menggunakan jasa penduduk lokal yang dikontrol oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dispar Bulukumba yang juga merupakan penduduk lokal.
"Kami juga tidak bisa langsung melakukan penggantian petugas, apalagi disana itu ada warga lokal yang kita gunakan untuk menjaga loket dipantau oleh ASN dari Dispar. Jadi banyak pertimbangan yang harus dilakukan jika ingin mengganti petugas loket," jelas Ali Saleng.
Namun, Ali Saleng tidak memungkiri kemungkinan adanya pungli di loket wisata pasir putih tersebut karena hal tersebut juga biasa disuarakan oleh sejumlah pengusaha hotel dan masyarakat yang berkunjung.
Baca: Prabowo Subianto Sakit Apa Hingga Tak Hadiri Konsolidasi Nasional PKS? Padahal Semua Caleg PKS hadir