Tamu Tribun Timur
Bupati Cantik Luwu Utara Ketua Gerindra, Tapi Kenapa Tidak Ada Cebong dan Kampret di Daerahnya?
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani juga ketua DPC Gerindra. Berarti banyak pendukung kampret dibanding Cebong di sana?
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
“Setelah 17 April 2019, saya inilah yang akan paling berbahagia dan lega,” ujar Indah.

Selebihnya Indah lebih banyak bicara tentang pengembangan Lutra di bawah kepemimpinannya.
Baca: Lihat Isi Mobil Dinas Bupati Cantik Luwu Utara, Kenapa Tidak Ada Atribut Capres Prabowo Subianto?
Baca: Rocky Gerung Sebut Pembebasan Abu Bakar Baasyir Termasuk Deretan Hoax Pemerintahan Jokowi, Kacau
Baca: ILC TV One Terbaru, Kok Rocky Gerung Garuk Kepala saat Debat Panas Mardani Ali Sera-Kapitra Ampera?
Baca: Update Bursa Transfer: Misteri Pemain Asing Bandung Terjawab, Persija, PSM, Persebaya, BU Bagaimana?
Baca: Khabib Nurmagomedov Juara UFC Diskorsing 9 Bulan Usai Bikin Heboh saat Lawan Conor McGregor
Sebelum jadi bupati, Indah adalah Wakil Bupati Lutra. Tanggal 17 Februari 2018 nanti, Indah sudah tiga tahun jadi Bupati Lutra.
Berikut petikan wawancara khusus reporter tribun-timur.com:
Pengalaman Anda yang paling emosional selama menjadi bupati dan wakil bupati di Lutra?
Kalau pengalaman yang tidak mengenakkan kan pasti tidak ada. Susahnya tidak ada karena dibawa senang saja.
Ada beberapa sih yang sulit saya lupakan, saat tembus daerah-daerah sulit di Lutra. Beberapa daerah yang saya kunjungi, tidak semua sudah dikunjungi kepala daerah..
Paling berkesan, ketika saya berkunjung ke Mallimonga , 142 KM dari kota. Jangan lihat jaraknya, tapi waktu tempuhnya, sampai lima hari. Dan, menurut masyarakat di situ, belum pernah ada kepala daerah sebelumnya yang datang ke tempat itu.
Yang membuat saya terharu dan sulit lupakan itu, karena kita bermalam di jalan. Teman-teman saya, staf pemkab yang temani, sampai ada yang ketiduran di pinggir jalan.
Waktu tempuh dan kondisi jalan sangat menantang. Bahkan, saya balik tak bisa ketemu dengan rombongan lain karena memang banyak menyerah.
Bahkan, ada orang yang ikut dalam perjalanan ini sampai membawa bantal.
Oh, Itukah yang membuat Bu Indah memilih lebih fokus pada infrastruktur?
Salah satunya itu. Lutra itu terluas di Sulsel. Panjang jalan di Lutra hampir sama dengan panjang jalan kewenangan
provinsi.
Saat saya terpilih jadi bupati, baru 11 persen jalan yang layak. Sekarang, Alhamdulillah, kondisi jalan baik kita sudah di atas 55 persen.
Masalah terbesar Lutra adalah akses infrastruktur.