Hoax Marak, FTI UMI Ajari Anggota Majelis Taklim Makassar Jadi Manusia Ulil Albab
Dosen Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) melakukan workshop literasi digital
Masyarakat Indonesia Anti Hoax.
1. Hati-hati terhada judul informasi yang provokatif
Hoax kerapkali dibubuhi judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu.
Isinya pun bisa dicomot dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Karena itu, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud.
Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan
3. Periksa fakta
Dari mana berita berasal?
Siapa sumbernya?
Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri?
Sebaiknya jangan lekas percaya apabila informasi bersal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita.
4. Cek keaslian foto