Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hoax Marak, FTI UMI Ajari Anggota Majelis Taklim Makassar Jadi Manusia Ulil Albab

Dosen Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) melakukan workshop literasi digital

Editor: Edi Sumardi
DOK FTI UMI
Dosen FTI UMI, Setyawati Yani PhD (kanan) saat menyampaikan penjelasan kepada anggota majelis taklim saat workshop literasi digital yang berlangsung di kampus FTI UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad atau Minggu (27/1/2018). 

Masyarakat Indonesia Anti Hoax.

1. Hati-hati terhada judul informasi yang provokatif

Hoax kerapkali dibubuhi judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu.

Isinya pun bisa dicomot dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Karena itu, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. 

2. Cermati alamat situs

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud.

Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan

3. Periksa fakta

Dari mana berita berasal?

Siapa sumbernya?

Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri?

Sebaiknya jangan lekas percaya apabila informasi bersal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

Perhatikan keberimbangan sumber berita.

4. Cek keaslian foto

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved