Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Hanya Bendungan Bili-Bili, Air dari Sungai ini Juga Picu Banjir di Sulsel

Indikasi saat ini, salah satu pemicu sehingga terjadi banjir yang merembes je pemukiman warga adalah banyaknya aktivitas Tambang Galian C

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Instagram
Suasana Bendungan Bili-bili Selasa (22/1/2019) diposting Bupati Gowa Adnan Puricta Ichsan. Bupati Gowa mengimbau warga di sekitar Bendungan Bili-bili untuk waspada 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pasca banjir yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan membuat pemerintah harus bekerja keras agar hal ini tidak terulang lagi.

Indikasi saat ini, salah satu pemicu sehingga terjadi banjir yang merembes je pemukiman warga adalah banyaknya aktivitas Tambang Galian C di dataran tinggi kabupaten Gowa, atau kawasan Bendungan Bili-bili.

Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air Sulsel Andi Darmawan Bintang mengatakan selain aktivitas penambangan galian c (batuan), pemicu banjir adalah arus air yang masuk ke Sungai Jenelata dengan volume besar.

Baca: 461 Rumah Rusak Akibat Banjir, Pemprov Sulsel: Tak Ada Anggaran

Baca: VIRAL! Berita Pegowes Meninggal Dunia Akibat Makan Durian, Hoax Atau Tidak? Ini Penjelasannya

Baca: TRIBUNWIKI: Ini Profil Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa Sempat Dikabarkan Jebol!

"Jadi kemarin tidak hanya air muara dari Sungai Jeneberang yang keluar dari Bendungan Bili-Bili, tapi juga Sungai Jenelata dengan volume air yang sama besarnya dengan di Jeneberang. Hal inilah yang membuat air menyebar ke seumlah alur sungai sungai kecil," kata Darmawan.

Informasi yang diterima oleh Darmawan, rencana pemerintah pusat akan membangun bendungan khusus untuk Sungai Jenelata.

Menurutnya bendungan ini perlu dilakukan percepatan pembangunan bendungan di Jenelata.

"Saya tidak tahu yah, tapi informasi yang jelas 2019 sudah siap siap semua dari pusat pembebasan lahan," katanya.

Dengan hadirnya bendungan di Sungai Jenelata arus air bisa di kontrol, seperti yang ada di Bili-Bili (Jeneberang).

Penyebab bendungan penuh?

Ada tiga yang menyebabkan kejadian tidak biasa di bendungan atau penuh dari air.

Diantaranya karena perubahan fungsi lahan, karena yang hutan mulai berkurang sehingga tanah tidak mau menampung air, dan volume bendungan yang mulai berubah. (sal)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved