461 Rumah Rusak Akibat Banjir, Pemprov Sulsel: Tak Ada Anggaran
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khadapi mengatakan sebanyak 461 rumah mengalami kerusakan di beberapa daerah
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Crisis Media Center yang berpusat di Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, per Jumat (25/1) pkl 16.35 wita kembali mengupdate data terbaru pasca banjir dan longsor di Sulsel.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khadapi mengatakan sebanyak 461 rumah mengalami kerusakan di beberapa daerah akibat banjir dan longsor.
Terdiri dari 14 rumah rusak berat, 2 rumah rusak sedang dan 445 rumah rusak ringan.
"Laporan dari BPBD Sulsel, menyebutkan sudah ada 32 rumah di Kabupaten Jeneponto hanyut terbawa air, dan 5 rumah tertimbun longsor di Kabupaten Gowa," kata Devo.
Data kerusakan rumah di Kabupaten Gowa, yakni sebanyak 5 rumah rusak berat karena banjir dan 5 rumah lainnya tertimbun longsor di Desa Bilanrengi, Kecamatan Parigi.
Sementara di Kabupaten Jeneponto, terdapat 19 rumah rusak berat, 438 rusak ringan dan 32 lainnya dinyatakan hilang terseret air. Sementara di Kabupaten Pangkep sebanyak 12 rumah rusak ringan serta di Bantaeng satu rumah rusak sedang, dan di Sidrap satu rumah juga rusak sedang.
Kepala Dinas Perumahan Sulsel Andi Bakti Haruni mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki anggaran khusus untuk perbaikan rumah.
Kecuali kata Andi Bakti, Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah mengeluarkan kebijakan untuk diadakan perbaikan rumah warga akibat bencana alam.
"Belum tahu. Tergantung pimpinan. Karena pimpinan yg menentukan kebijakan," kata Andi Bakti, saat dikonfirmasi mengenai berapa anggaran untuk perbaikan rumah akibat korban bencana alam.
