DICARI POLISI, Ini Wajah Otak Pelaku yang Memperkosa, Membunuh dan Membakar Inah Antimurti
Seorang lagi, memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti yang belum ditangkap
TRIBUN-TIMUR.COM - Ini wajah otak pelaku yang memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti di Springbed, di Indralaya, Sumatera Selatan.
Empat dari lima tersangka yang memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti sudah ditangkap.
Seorang lagi, memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti yang belum ditangkap adalah Asri.
Asri adalah otak yang memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti itu.Padahal Asri merupakan kekasih dari korban Inah Antimurti.
Asri, menurut rekan-rekannya yang merencanakan semua ini.

Dialah yang memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti dengan memerintahkan teman-temannya.
Akun palembang_bedesau mengupload foto dari Asri sang buronan ini.
seperti diketahui, akun palembang_bedesau berafiliasi dengan Katim Heri Gondrong dari Jatanras Polda Sumsel yang terlibat dalam penangkapan dan pengungkapan kasus ini.
Informasi hubungan antara Inah Antimurti dan Asri didapat dari Jaka saputra (26) sepupu korban.
Jaka menjelaskan Inah Antimurti dan Asri telah menjalin hubungan kurang lebih sekitar satu tahun belakangan ini.
"Saya kurang tahu pastinya, tapi kabar yang terdengar, selepas Inah Antimurti pisah dari suaminya mereka punya hubungan. Ya, kurang lebih setahun," kata Jaka, Rabu (23/1/2019).
Menurut Jaka, Asri dan Inah Antimurti sudah mengenal sejak lama, saat mereka masih di masa sekolah.
"Setahu saya mereka kenalnya sudah lama, mereka teman main waktu jaman sekolah. Sama-sama tinggal di Gelumbang juga. Tapi hubungan mereka sempat jauh karena Inah Antimurti nikah sama orang lain. Nah, kami dengar mereka dekat lagi setelah Ina resmi cerai," ungkapnya.
Jaka mengatakan, Inah Antimurti tidak pernah menceritakan perihal hubungannya dengan Asri.
Hubungan keduanya justru diketahui pihak keluarga dari rekan-rekan Ina.
"Karena dia (Inah Antimurti) memang tidak banyak cerita soal urusan pribadi. Sebenarnya Ina orangnya ceria dan ramah. Tapi kalau urusan pribadi Ina tidak pernah mau banyak cerita," ujarnya.
Dalam kesehariannya, keluarga Inah Antimurti mengenal AS sebagai pribadi yang kurang baik dan memiliki pekerjaan.
Bahkan Jaka juga mendengar bila Asri memiliki pekerjaan menjual barang-barang haram.
"Dia (AS) tidak ada kerjanya, luntang-lantung. Kami dengar dia kerjanya jual sabu. Orang nggak benar dia itu," ujarnya.
Jaka mengatakan, sebelum kejadian tepatnya di hari Jumat, Asri diketahui sering menghubungi Inah Antimurti.
Namun, Ina menolaknya karena ada urusan yang harus diselesaikannya.
Informasi itu didapat pihak keluarga dari teman Inah Antimurti.
"Teman-temannya yang cerita, kita dengar dari temannya itu," ujar Jaka
Pihak keluarga berharap Asri segera tertangkap dan seluruh pelaku bisa tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.
Tak Percaya Ina Berhutang
Keluarga Inah Antimurti (21) perempuan yang tewas dan dibakar di atas spring bed, terlihat pasrah saat melihat secara langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara melakukan rilis perkara di ruang Forensik Rumah Sakit Bhyangkara, Rabu (23/1/2019).
Dengan mata berkaca-kaca menahan tangis, Sasi Karani (27) kakak perempuan Inah Antimurti, menggandeng ayah kandungnya Soparudin (61) sepanjang rilis berlangsung.
Sempat pula keluarga korban memberikan bogem mentahnya kepada salah seorang pelaku karena sudah tidak sanggup lagi menahan emosinya.
Pada Tribunsumsel.com, Sasi Karani mengatakan tidak percaya perkataan tersangka yang mengatakan motif pembunuhan dipicu karena alasan utang piutang.
"Adik saya (Inah Antimurti) orang baik, tidak neko-neko. Bisa saja itu cuma alasan orang-orang jahat itu," katanya menahan tangis.
Sasi mengaku tidak mengenal para pelaku.
Termasuk Asri yang sebelumnya diketahui sebagai kekasih Inah Antimurti.
Informasi hubungan Ina dan Asri diperoleh dari Jaka Saputra (26) sepupu korban.
"Saya pribadi tidak kenal dan tidak tahu, karena dia (Ina) tidak pernah cerita," ujarnya.
Menurutnya, tidak ada firasat dari pihak keluarga terkait kejadian buruk yang dialami adik bungsunya tersebut.
Namun, sejumlah kejanggalan sempat dirasa dari sikap Ina sebelum kejadian.
Selama satu bulan sebelum kejadian tragis tersebut, Ina menjadi berubah pribadi yang pendiam dan lebih sering terlihat murung.
"Beda sama sifat aslinya, biasanya ceria. Tapi kurang lebih sekitar sebulan sebelum kejadian dia (Ina) agak diam, jarang cerita-cerita sama saya. Tidak seperti biasanya," kata Sasi.
Sasi menuturkan, keluarga mulai merasa resah saat Ina tak kunjung pulang ke rumah.
Sebelumnya, Sabtu (19/1/2019) pukul 11.00 WIB, adiknya itu pamit dari rumah untuk mengurus berkas-berkas pemisahan Kartu Keluarga dengan mantan suaminya.
"Waktu nikah Ina tinggal di Segayam, setelah cerai tinggal sama kami di Pedataran. Itu kenapa dia pergi kesana karena mau urus pisah KK," jelasnya.
Namun hingga sore hari Ina tak kunjung pulang dan membuat seluruh keluarganya menjadi cemas tak karuan.
Keluarga sempat melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil.
Hingga akhirnya Sasi melihat ada postingan di Facebook yang memberitakan penemuan mayat wanita yang tewas terbakar di Indralaya Ogan Ilir pada hari minggu lalu.
"Itu kenapa kami langsung kesana untuk cek, mayat itu Ina atau bukan," terangnya.
Setibanya di Polsek OI, keluarga dibuat terkejut saat melihat anting-anting milik korban sama persis seperti milik Ina.
"Jelas saya tahu, anting-anting itu punya saya. Awalnya saya yang beli, terus diminta sama Ina. Jadi ya sudah dikasihkan saja dan saya beli baru persis sama seperti bentuk itu juga," jelasnya.
Selain anting-anting, dugaan pihak keluarga bila mayat tersebut adalah Ina karena ada barang lain seperti jam tangan, mainan tas, kancing celana dan kerangka telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Barang-barang itu benar-benar sama seperti punya Ina. Dari situ kami mulai yakin kalau korban itu adik saya,"kata.
Kini empat pelaku sudah dibekuk pihak berwajib dan tinggal menyisakan Asri yang masih menjadi satu-satunya pelaku yang hingga kini belum tertangkap.
"Saya minta keadilan sebesar-besarnya. Saya mohon dengan sangat, pihak berwajib tangkap pelaku yang satu lagi dan beri mereka hukuman seberat-beratnya. Bila perlu hukuman mati,"ujar Sasi dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alfian menjelaskan bila motif utama pembunuhan terhadap korban Inah Antimurti murni masalah hutang.
Karena tidak dapat membayar hutang saat ditagih, membuat AS marah dan membuat AS memutuskan untuk menghabisi nyawa Inah Antimurti.
"Motifnya masalah hutang. Pokoknya masalah hutang saja," ujar jenderal bintang dua ini, Rabu (23/1/2019).
Menurut Kapolda Sumsel, untuk menghilangkan jejak dari aksi mereka makanya mereka melakukan pembakaran terhadap korban Inah.
Namun, aksi yang mereka lakukan tetap saja bisa terungkap meski polisi sempat kesulitan untuk mengungkap kasus ini
"Ini sangat keji, korban sudah diperkosa, dibunuh lalu dibakar. Maksud mereka, membakar itu untuk berupaya menghilangkan bukit, tetapi berkat kerja keras anggota dan juga izin Allah akhirnya kasus ini dapat terungkap," ujarnya.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap Feri yang membawa motor milik korban Inah Antimurti.
Meski motor korban sudah diubah warna, dari penelusuran akhirnya Feri dan motor korban berhasil diamankan.
Dari situlah, pengembangan dilakukan.
Tersangka Febri berhasil ditangkap dan kembali dilakukan pengembangan.
Dari pengembangan, akhirnya tersangka Malik tertangkap dan tak berapa lama tersangka Yoga juga ikut ditangkap.
Tak hanya mengamankan keempat tersangka, barang bukit motor milik korban, mobil yang digunakan untuk mengangkut korban, balok kayu juga ikut diamankan.
"Sepandai-pandainya menghilangkan barang bukti, tetap masih tidak bersih. Hasilnya, tetap bisa diungkap dan juga atas Izin Allah. Hanya dalam dua hari, kasus ini bisa terungkap," pungkas Zulkarnain.
Status Facebook
Identitas mayat wanita yang ditemukan tewas terbakar di kawasan ogan ilir minggu (20/1/2019) akhirnya terkuak.
Adapun sosok wanita muda tersebut diduga kuat bernama Inah Antimurti warga Gelumbang Kabupaten Muaraenim.
Bermula dari laporan yang disampaikan pihak keluarga Ina Animurti ke polres ogan ilir pada senin (21/1).
Menyebut pihak keluarga kehilangan Ina Antimurti yang pergi dari rumah dan tidak kembali sejak Sabtu (19/1/2019)
Selang beberapa hari, penemuan mayat wanita yang kondisinya terbakar di atas sebuah ranjang tidur.
Dimana akhirnya terkuak jika mayat tersebut adalah Ina Antimurti yang menghilang.
Berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com lewat akun media sosial facebook korban di @inah Mutia.
Diketahui Ina Antimurti merupakan seorang ibu muda yang baru memiliki satu orang anak.
Terlihat beberapa unggahan Ina Antimurti yang membagikan foto seorang anak perempuan diduga putrinya
Ina Antimurti juga diketahui cukup aktif mengupdate status via facebook.
Terlihat dari postingan terakhir Ina Antimurti yang diunggah pada 3 Januari 2019 lalu.
Dalam postingan itu nampak Ina Antimurti mencurahkan rasa rindunya terhadap seseorang.
"Peluk aku ketika kita bertemu, dan katakanlah aku ingin bersamamu," Tulis Ina Antimurti
Postingan status itu pun menjadi unggahan terakhir Ina Putri di akun Facebooknya.
Pasca pada sabtu 19 januari pergi keluar dan tak pernah kembali.
Beberapa rekan media sosialnya pun terlihat ramat memberikan komentar di status terakhirnya itu.
Para teman facebooknya nampak mengkhawatirkan kondisi Ina Mutia.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Inilah Wajah Asri Otak Pelaku Pembakar Wanita, Pengedar Sabu yang Katanya Kekasih Korban"