Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DICARI POLISI, Ini Wajah Otak Pelaku yang Memperkosa, Membunuh dan Membakar Inah Antimurti

Seorang lagi, memperkosa, membunuh dan membakar jasad Inah Antimurti yang belum ditangkap

Editor: Ilham Arsyam
Facebook/IST
Ina Antimurti Wanita yang ditemukan Tewas Terbakar di Atas Ranjang 

"Karena dia (Inah Antimurti) memang tidak banyak cerita soal urusan pribadi. Sebenarnya Ina orangnya ceria dan ramah. Tapi kalau urusan pribadi Ina tidak pernah mau banyak cerita," ujarnya.

Dalam kesehariannya, keluarga Inah Antimurti mengenal AS sebagai pribadi yang kurang baik dan memiliki pekerjaan.

Bahkan Jaka juga mendengar bila Asri memiliki pekerjaan menjual barang-barang haram.

"Dia (AS) tidak ada kerjanya, luntang-lantung. Kami dengar dia kerjanya jual sabu. Orang nggak benar dia itu," ujarnya.

Jaka mengatakan, sebelum kejadian tepatnya di hari Jumat, Asri diketahui sering menghubungi Inah Antimurti.

Namun, Ina menolaknya karena ada urusan yang harus diselesaikannya.

Informasi itu didapat pihak keluarga dari teman Inah Antimurti.

"Teman-temannya yang cerita, kita dengar dari temannya itu," ujar Jaka

Pihak keluarga berharap Asri segera tertangkap dan seluruh pelaku bisa tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.

Tak Percaya Ina Berhutang

Keluarga Inah Antimurti (21) perempuan yang tewas dan dibakar di atas spring bed, terlihat pasrah saat melihat secara langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara melakukan rilis perkara di ruang Forensik Rumah Sakit Bhyangkara, Rabu (23/1/2019).

Dengan mata berkaca-kaca menahan tangis, Sasi Karani (27) kakak perempuan Inah Antimurti, menggandeng ayah kandungnya Soparudin (61) sepanjang rilis berlangsung.

Sempat pula keluarga korban memberikan bogem mentahnya kepada salah seorang pelaku karena sudah tidak sanggup lagi menahan emosinya.

Pada Tribunsumsel.com, Sasi Karani mengatakan tidak percaya perkataan tersangka yang mengatakan motif pembunuhan dipicu karena alasan utang piutang.

"Adik saya (Inah Antimurti) orang baik, tidak neko-neko. Bisa saja itu cuma alasan orang-orang jahat itu," katanya menahan tangis.

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved