Rocky Gerung Skakmat Nusron Wahid Soal Jokowi yang Ungkit Kasus Ratna Sarumpaet di Debat Capres
Salah satu momen yang disebut membuat Prabowo keok dalam debat adalah ketika Jokowi menyinggung masalah Hoax Ratna Sarumpaet.
Rocky Gerung Skakmat Nusron Wahid Soal Jokowi yang Ungkit Kasus Ratna Sarumpaet di Debat Capres
TRIBUN-TIMUR.COM - Pengamat Filsafat Politik Rocky Gerung ikut mengkritisi debat Capres tahap I yang digelar kamis malam (17/1/2018).
Rocky Gerung menyebut debat Capres ini tak layak ditonton karena aturan KPU yang disebutnya mengharuskan Capres menghafal.
"Jadi dari awal KPU sudah ngaco, mau ngatur sesuatu yang harusnya flow-nya biarkan aja."
Mantan dosen filsafat UI ini bahkan mengibaratkan debat kemarin seperti konser musik klasik yang kaku.
Sementara harapan publik kata Rocky ingin melihat konser musik jazz yang di dalamnya penuh eksplorasi nada.
Baca: Bocor! Rencana Pernikahan Ahok 15 Februari 2019, Siapa Calon Istrinya? ini Kabar Veronica Tan Kini
Baca: Hotman Paris Langsung Tagih Janji Jokowi Usai Debat: Tolong Pak Jokowi Perhatikan Nasib Rakyat Kecil
Baca: Profil Lengkap Bripda Puput Nastiti Devi, Ini 5 Fakta & Foto-foto Cantiknya Polwan Calon Istri Ahok
"Sekali lagi ini barang yang sudah tidak layak ditonton dari awal karena sudah ketahuan ini bukan debat tapi acara menghafal pertanyaan dan menduga jawaban," katanya saat tampil di acara bincang-bincang di CNN Indonesia TV.
Konsep debat yang dirancang KPU menurut Rocky membuat debat terasa kaku.
"Kenapa gitu karena temanya dibikin sempit-sempit. Seharusnya dibikin ngalir saja sehingga orang boleh pindah hukum ke korupsi, pindah ke terorisme," katanya.
Terkait hasil debat, Rocky juga menanggapi soal penilaian orang yang menyebut jika Jokowi unggul 3-1 atas Prabowo.
"Mau 3-1, minus 3 dan 2 itu kan kita dipaksa untuk menilai yang buruk, ngapain," katanya.
Salah satu momen yang disebut membuat Prabowo keok adalah ketika Jokowi menyinggung masalah Hoax Ratna Sarumpaet.
Politisi Golkar Nusron Wahid yang tampil membela Jokowi pun menjelaskan jika jokowi membahas itu karena menanggapi sikap grasak grusuk Prabowo.
Menurut Rocky hal ini tidak penting dan seperti perdebatan anak kecil dan tidak ada hubungannya dengan debat presiden.
"Angkat yang lebih paradikmatik, jangan layani problem yang grasak grusuk itu," katanya
"BOS ! Debat presiden ini bukan debat filsafat,' kata Nusron.
Saling serang antara Nusron dan Rocky pun tak terelakkan.
Rocky Gerung pun menyebut itu level debat Presiden harus seperti itu bukan remeh temeh.
"Harus begitu debat presiden,kalau ga ini jadi debat kacangan," kata Rocky.
"Kalau begitu ubah saja menjadi debat Dekan Fakultas Filsafat," kata Nusron.
"Itu lebih salah lagi, dekan fakultas itu ngurusin Administrasi," ucap Rocky yang membuat Nusron terdiam.
Lihat videonya di bawah ini:
Ternyata bukan kali ini sa Rocky dan nusron terlibat perdebatan panas.
Saat jadi narsumber di ILC TV One yang membahas soal Mahfud MD yang gagal jadi Cawapres, keduanya juga terlibat perdebatan .
Rocky mengutarakan pendapatnya terkait Mahfud MD yang batal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang.
Rocky Gerung mengatakan jika Mahfud MD adalah korban.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kejadian tidak bermoral (imoral) yang ditunjukkan dalam pesta demokrasi.
Rocky juga mengatakan jika Mahfud terlihat tegar saat dirinya mengatakan tidak kecewa atas keputusan Jokowi.
"Tentu pak Mahfud dengan tegar mengatakan dia tidak tersinggung, dia tidak kecewa. Itu diucapkan karena itu pilihan terakhir dari sang korban. Dia tidak tersinggung walaupun itu kejadian terhina di depan publik," ujar Rocky.
Pernyataan ini rupanya disanggah Nusron Wahid.
Nusron rupanya tak terima saat Rocky menyebut kata 'imoral'.
Namun Nusron justru disebut genit oleh Rocky.
"Kalau Anda bisa menunda kegenitan Anda," kata Rocky.
"Anda lebih genit," balas Nusron.
Rockymelanjutkan bahwa kejadian tersebut akan memeliki efek orang tidak akan mempercayai sepenuhnya Mahfud.
"Orang akan sukar percaya bahasa tubuh dari pak Mahfud karena dia mengalami secara eksistensial penghinaan di depan publik," tambah akademisi ini.
"Yang tersinggung adalah moralitas publik karena akan dicatat dalam sejarah, di dalam psikologi, seseorang yang terbebani secara psikis, karakternya luka, jiwanya tergores karena peristiwa yang memalukan dia akan membela diri seolah-olah tidak tersakiti, dan itu ilmiah."
Selain itu, Rocky mengatakan menurut bahasa tubuh Mahfud MD yang ia amati, ia merasa jika Mahfud adalah korban yang terhina.
"Yang saya baca ada yang terhina," ujar Rocky.
Belum selesai ia berbicara, politikus dari PDIP, Masinton Pasaribu menyela perkataan Rocky dengan mengatakan jika Rocky salah menafsirkan tindakan Mahfud MD.
"Tidah benar itu. Pak Mahfud sudah legowo, beliau berjiwa besar, saudara yang enggak berjiwa besar, saudara yang menafsirkan," sela Masinton.
Rocky mendebat dengan mengakui jika Mahfud adalah orang yang kuat namun bagian terhina yang ia sampikan merupakan penghinaan pada moralitas publik.
"Pak Mahfud kuat, dia tidak terhina, yang terhina adalah moralitas publik kalau anda paham." debat Rocky.
Rocky Gerung menambahkan jika tindakan Jokowi batal menjadikan Mahfud sebagai cawapres di saat-saat terakhir deklarasi merupakan tindakan tidak berintegritas.
"Anda bayangkan seorang presiden pada saat terakhir tidak bisa mempertahankan integritasnya. Dia mengatakan pada Pak Mahfud tadi, 'saya ditekan segala macam', pemimpin macam apa yang di ujung ketika harus memutuskan saya menyerah karena ditekan maka dia ganti pilihan. Dia tidak otentik memutuskan itu," imbuhnya.
Lihat videonya aksi rocky gerung berikut ini:
Sementara itu, diberitakan sebelumnya,