Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada 4 Kasus Tersambar Petir hingga Tewas Terjadi Selama 3 Bulan Terakhir di Wilayah Sulsel!

Dari empat kasus tewasnya korban tersambar petir, semuanya terjadi saat hujan mengguyur wilayah tempat kejadian.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Arif Fuddin Usman
dok tribunnews
ilustrasi petir saat hujan deras 

Insiden itu terjadi pukul 16.30 wita saat hujan deras disertai angin kecang dan petir yang melanda Maros.

Sejumlah warga Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros geger dan berkumpul di depan rumah petani, Itung yang tewas tersambar petir di area persawahan.
Sejumlah warga Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros geger dan berkumpul di depan rumah petani, Itung yang tewas tersambar petir di area persawahan. (ANSAR)

Seketika, Dusun Bonto Romba geger setelah warga mendapatkan informasi seorang petani, Muh Subhan alias Itung (41) tewas setelah tersambar petir di area persawahan.

Petani lainnya, Ambo Upe (49) menjelaskan, sebelum tewas, Itung bersama sang istri, Nurlinda (37) dan putranya Rifki (14), sedang berada di sawah untuk menanam bibit padi.

Namun tiba-tiba hujan deras turun, sehingga korban dan keluarganya meninggalkan sawah untuk berteduh.

Baca: Ini 3 Link Live Streaming RCTI Rising Star Indonesia Live Audition 3, Masih Ada 59 Untuk Lolos

Baca: Baca 4 Zodiak yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2019, Bagaimana Zodiak Kamu?

Mereka menuju ke sebuah rumah sawah. Saat itu juga, Ambo Upe juga menuju ke rumah sawah tersebut untuk berteduh.

"Itung disambar petir saat kami sama-sama berteduh di rumah sawah. Saat itu hujan lebat diserai guntur. Saat itu, petir tiba-tiba terjadi dan menyambar Idung," katanya.

Berteduh di Rumah Sawah

Sebelum menyambar Itung, petir tersebut menghantam rumah-rumah sawah. Saat disambar, Itung terlempar sekira tiga meter dan masuk ke sawah.

Ambo Upe, Nurlinda dan Rifki juga terlempar ke area persawahan akibat tekanan petir. Setelah petir menyambar, Ambo Upe, Nurlinda dan Rifki bangkit.

Kapolsek Mandai AKP Asgar bersama anak buahnya, melayat di rumah petani tersambar petir, Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros
Kapolsek Mandai AKP Asgar bersama anak buahnya, melayat di rumah petani tersambar petir, Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros (AKP Asgar)

"Kami berempat di rumah-rumah, semua terlempar. Saat sudah petir, saya, istri Itung dan anaknya cepat bangkit. Saat itu, kami melihat Itung, masih tersungkur dan tidak bergerak," katanya.

Ambo Upe, Nurlinda dan Rifki panik melihat kondisi Itung. Nurlida histeris dan meninggalkan lokasi persawahan untuk mencari pertolongan.

Tidak lama kemudian, sejumlah warga berdatangan ke lokasi kejadian. Namun kondisi Itung sudah tewas. Warga kemudian mengevakuasi korban ke rumah duka.

Baca: BREAKING NEWS: Empat Pelatih Tentara Tersambar Petir di Pakatto Gowa, Satu Tewas

Baca: Warga Mamuju, Mateng dan Pasangkayu Harap Waspada, Malam Ini Hujan Deras Disertai Petir

Saat mengevakuasi, warga menggunakan peralatan seadanya. Korban dimasukkan ke sarung yang ditopang dengan bambu, lalu digotong sampai ke rumah duka.

"Warga menebang bambu untuk digunakan menggotong korban. Saat sementara perjalanan, warga ramai- ramai membantu kami," katanya.

3. Petani di Gowa

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved