Warga Miskin Bantaeng Ini Korban 'PHP' Bedah Rumah
Sehari-hari, dia dan keluarga tinggal di rumah sederhananya itu. Rumah panggung yang sudah nyaris rubuh.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Warga Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Syamsuddin Kaloko (50), adalah warga miskin di kota berjuluk Butta Toa ini.
Sehari-hari, dia dan keluarga tinggal di rumah sederhananya itu. Rumah panggung yang sudah nyaris rubuh.
Lantai rumah desain khas suku Bugis Makassar itu berbahan papan. Pun sudah lapuk, membahayakan pemilik rumah karena hampir ambruk.
Pria yang akrab disapa Kalolo itu hidup sederhana. Dia hanya menggantungkan hidupnya sebagai calo penumpang angkutan umum.
Dia mengisahkan pernah didatangi dan didata oleh seorang pegawai Kantor Kelurahan setempat pada bulan November 2018.
Pria paruh baya itu difoto beserta rumahnya. Serta dijanjikan bakal mendapatkan bantuan bedah rumah.
"Saat itu juga, dia suruh saya kosongkan rumah. Karena mau dibedah dan prosesnya akan rampung pada Desember 2018," ujarnya, Rabu (9/1/2019).
Bergegaslah Kalolo untuk memindahkan barang-barang yang ada dirumahnya ke sisi depan halaman rumah.
Tetapi harapan itu rupanya palsu. Hingga masuk bulan Januari 2018, rumahnya tidak kunjung dibedah.
Wajar saja dia kecewa. Bahkan menduga bantuan itu telah dinikmati oleh orang lain.
"Mungkin dia alihkan ke orang lain. Karena sampai sekarang pegawai kelurahan itu sudah tidak pernah datang lagi," tuturnya.
PLT Kadis Perumahan dan Pemukiman Bantaeng, A Anwar saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu soal hal itu.
"Saya tidak tau kalau soal itu," ujarnya singkat.