Bandingkan Saat PSM Pakai Striker Eropa atau Amerika Latin dengan Striker Asia? Alasan Robert Kapok
Bahkan para striker ini kalah produktif dari striker lokal yang dimiliki PSM Makassar seperti Ferdinand Sinaga.
Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar memiliki masalah yang cukup krusial dalam tiga musim terakhir. Masalah itu seputar krisis striker haus gol terutama striker asing.
Semenjak bergulirnya kembali kompetisi di tahun 2017 dan 2018 plus ISC 2016, klub berjuluk Laskar Pinisi itu telah mendatangkan setidaknya enam pemain asing yang berposisi sebagai ujung tombak.
Dalam dua tahun terakhir ini atau semenjak PSM Makassar diarsiteki Robert Rene Alberts, tak satu pun dari empat striker asing yang didatangkan mampu menjelma sebagai mesin gol.
Baca: Ini Hasil Drawing Lengkap Babak 32 Besar Piala Indonesia, PSM Ketemu Klub Ini? Reuni dengan Wasyiat
Baca: Pengusaha R Pesan Vanessa Angel karena Ngefans, Rela Bayar Rp 80 Juta! Ini Komentar Seksolog Klinis
Bahkan para striker ini kalah produktif dari striker lokal yang dimiliki PSM Makassar seperti Ferdinand Sinaga.
Pada ISC 2016, PSM mendatangkan Lamine Diarrassouba (Pantai Gading), namun tak kunjung moncer atau menorehkan banyak gol.
Akhirnya di pertengahan musim, manajemen PSM datangkan Luiz Ricardo (Brasil) yang bermain cukup menyakinkan.
Sayangnya, di akhir musim Luiz Ricardo mengalami cedera parah hingga tak dipertahankan untuk Liga 1 musim 2017.
Manajemen kemudian mendatangkan striker berpaspor Asia yakni Reinaldo da Costa (Brasil/naturalisasi Australia).
Sempat main apik di awal musim, Reinaldo kemudian melempem karena cedera yang kambuh. Hingga akhirnya ia dipinjamkan ke Persija. Saat itu Reinaldo mengoleksi 8 gol di paruh pertama.
Paruh Musim
Lalu datanglah Pavel Purishkin (Uzbekistan) untuk mendongkrak permainan PSM di putaran kedua. Hasilnya, Purishkin hanya mencetak 5 gol hingga akhir musim.
Deng Passeko –nama panggilan Purishkin dari suporter PSM, akhirnya dilepas karena ketajamannya tak sesuai harapan.
Baca: Pascakeributan Diduga Oknum Bupati di Gravity Sky Lounge Makassar, Karyawan Tutup Diri
Baca: KETERLALUAN, Wanita Asal Bone Ini Kejar Parang Suami Kalau Kehabisan Uang! Begini Ceritanya
Pada Liga 2018, Manajemen merekrut Bruce Jose Djite, pemain asal Amerika Serikat yang naturalisasi Australia.
Penampilannya juga tak kunjung apik. Bahkan ia tak pernah mencetak gol di pertandingan resmi kompetisi Liga 1 2018.
Akhirnya, Bruce Djite disingkirkan dan hadirlah Alessandro Ferreira Leonardo (Brasil/naturalisasi Hongkong).
Nama terakhir ini, Sandro, sama dengan nama-nama sebelumnya. Ia main dalam 11 laga Liga 1, tapi hanya mampu mencetak 4 gol.
Para bomber asing yang dikontrak PSM tersebut tak satupun berhasil mengoleksi gol di atas angka 10 biji.
Bahkan penampilan yang kurang meyakinkan para pemain asing itu berakhir dengan pencoretan setelah hanya masing-masing membela PSM Makassar setengah musim.
Capaian dalam dua tahun terakhir ini pun membuat Robert Rene Alberts selaku pelatih kepala PSM Makassar harus mengubah skema pemain asing yang dimiliki.
Pastikan Non-Asia
Pilihan paling rasional manajemen PSM untuk menghadapi musim 2019 dengan mencoba mendatangkan striker asing Non-Asia.
"Ide saya sejak dua tahun terakhir menggunakan striker Asia dan sepertinya ini tak berjalan sesuai rencana, jadi untuk musim depan akan ada perubahan," ucap Robert beberapa waktu lalu.
Soal kandidat striker asing PSM musim 2019, Robert tampaknya menginginkan jasa pemain asal Eropa.
Baca: Berkas Kasus 2 Perwira Polda Sulsel yang Selingkuh dengan Brigpol Dewi masih di Proses Penyidik
Baca: Belum Teken Kontrak di PSM Makassar, Guy Junior Dikabarkan Merapat ke Klub Ini? Kenapa Bisa!
Bahkan ia terang-terangan akan mendatangkan pemain dengan predikat kapten Timnas salah satu negara di benua Eropa itu.
Namun pemain di luar Eropa termasuk yang berasal dari Amerika Selatan pun tak menutup kemungkinan juga menjadi incaran.
Soal kandidat tersebut, CEO PT PSM, Munafri Arifuddin mengatakan bahwa kandidatnya kini mengerucut ke dua nama.
Hanya saja ia tak ingin membeberkan asal negara dari kedua pemain yang masuk bidikan manajemen tersebut.
"Kita kerucutkan kandidatnya sekarang tinggal dua nama, kemungkinannya pemain ini tak pernah bermain di Indonesia," ucapnya.
Asal Amerika Selatan
Jika ditarik jauh ke belakang, PSM memiliki catatan cemerlang saat diperkuat striker asal Amerika Selatan.
Sebut saja beberapa nama pemain yang pernah menjadi idola di PSM di era Liga yakni seperti duet Oscar Aravena (Cile)-Cristian Gonzales (Uruguay) pada tahun 2003 lalu.
Baca: Makin Perkasa Atas Uang Amerika, Rupiah di Level Rp 13.990 Per Dollar AS! Ini Analisis Pengamat?
Baca: Yuk Kenal Lebih Dekat Indo Botting Putra Gubernur Nurdin Abdullah, Karyanya Pernah Dipakai Jokowi
Di duetkan pada lini depan Oscar dan Gonzales menjadi pemain paling subur di Liga Indonesia. Oscar mengoleksi 31 gol sementara Gonzales mengoleksi 27 gol.
Selain duet fenomenal Oscar-Gonzales, PSM juga pernah diperkuat pemain-pemain Amerika Latin lainnya yang tak kalah subur.
Diantaranya yakni Osvaldo Moreno (Chile), Aldo Bareto (Argentina), Julio Lopez (Chili), dan terakhir Luiz Ricardo (Brasil).
Nama terakhir yang disebut yakni Luiz Ricardo merupakan striker asal Brasil yang memperkuat PSM di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu.
Masuk pada putaran kedua, Luiz mampu menjadi mesin gol tetapi karena faktor cedera, ia pun hengkang lebih dahulu.
Catatan memukau para striker Amerika Selatan yang pernah didatangkan PSM ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para pendukung Laskar Pinisi.
Baca: 27 Februari Home United Vs PSM, Tim Masih Liburan, 12 Slot Pemain masih Kosong! Ini Kata Suporter!
Baca: Viral Oknum Atasnamakan Suporter PSM Ikut Deklarasi Dukung Paslon Presiden, Ini Reaksi Suporter KVS
Banyak diantara fans dan suporter menginginkan PSM kembali diperkuat oleh pemain asal Amerika Selatan.
"Secara pengalaman para pemain Amerika Latin memiliki ciri khas yang sesuai dengan permainan PSM,” ujar salah satu mantan pemain PSM era 90an, Faisal Maricar.
“Tentunya soal adaptasi juga bukan menjadi kesulitan, meskipun kita tahu PSM juga pernah memiliki pemain asal Eropa yang juga cukup cemerlang seperti misalnya Nemanja Vucicevic dan Nenad Begovic," pungkasnya. (*)