Pengakuan Vanessa Angel ke Hotman Paris Soal Urusan Kelambu Bareng Mantan Pacar, Gak Ngapa-ngapain?

Hotman pun melanjutkan, "Ya tunangan kan hanya formalitas, tapi di balik kelambu sudah ada yang lebih seru nggak?"

Baca: Vanessa Angel Boleh Pulang tapi Celana Dalamnya Ditinggal di Kantor Polisi, Ternyata ini Alasannya

"Ya, kita keluarga dua belah pihak sudah saling deket," ucap Vanessa.

Jawaban Vanessa tak membuat Hotman puas. 

Lantas Hotman pun menanyakan lebih dalam dengan bertanya apa saja yang sudah dilakukan Vanessa selama 8 bulan bertunangan.

"Jadi, kamu mengatakan, selama menunggu 8 bulan, lu gak ngapa-ngapain sama itu cowok (maksudnya Didi Mahardika)?" tanya Hotman.

• Uang Jasa Mucikari, Reaksi Faye Nicole Jones Hingga Permintaan Maaf Vanessa Angel dan Avriellia

"Nggak ngapa-ngapain. Ya emang kenyataannya begitu," jawab Vanessa santai yang lantas disambut tepuk tangan penonton.

Rupanya Vanessa ekstra hati-hati untuk tidak terpancing pertanyaan mendalam Hotman Paris Hutapea. 

Namun belakangan, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, terjadi penangkapan Vanessa Angel terkait dengan dugaan dirinya terlibat prostitusi artis yang membuat publik heboh.

Penangkapan artis Vanessa Angel tersebut bermula dari adanya laporan dari masyarakat.

Wadir Reskrimsus Polda Jatim, AKBP Arman Asmara Syarifuddin mengatakan mendapat laporan tentang transaksi prostitusi dan kemudian menindak lanjuti laporan tersebut.

Baca: Ini Alasan Si Pengusaha Tajir Surabaya Booking Vanessa Angel dengan Tarif Rp 80 Juta Satu Ronde

Penangkapan dilakukan di sebuah hotel di Surabaya, Sabtu (5/1/2019), sekitar pukul 12.30 WIB.

"Hari ini tanggal 5 Januari di jam 12.30 WIB, unit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim mengamankan empat orang saksi, itu dua artis dua manajeman."

"Ada satu tersangka yang diduga melaksanakan transaksi elektronik yang (berisi) pelecehan seksual dan ada mucikari," ungkap Arman.

Didi Mahardika: Vanessa Terlalu Liar

Sebelumnya, Vanessa sempat menghebohkan publik dengan kisah cintanya bersama dengan cucu presiden Soekarno, Didi Mahardika.