Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Penyerangan Anggota Brimob dan Rekannya di Jl Rappokalling Makassar

Anggota Polri yang menjadi korban penganiayaan di Jl Rappokalling, Makassar, Selasa (1/1/2019) dini hari, merupakan personel Brimob Polda Sulsel.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Suharman ditemui di ruang perawatan merak RS Bhayangkara, Makassar, Selasa (1/1/2018) malam. Anggota Polri yang menjadi korban penganiayaan di Jl Rappokalling, Makassar, Selasa (1/1/2019) dini hari, diketahui merupakan personel Brimob Polda Sulsel. 

Ia pun menyarankan agar awak media mengonrmasi Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Dwi Wahyu Ariwibowo.

"Karena ini menyangkut anggota mungkin sebaiknya lansung ke Kapolres, kalwu untuk kasusnya sendiri ini masih penyelidikan," ujarnya.

Selain Briptu Ari Putra Pratama, Suharman yang merupakan rekan Ari juga terkena luka akibat hantaman senjata tajam.

Surahman yang ditemui di ruang perawatan Merak RS Bhayangkara, Makassar mengungkapkan, bahwa kejadian itu berlansung cepat.

"Kita duduk-duduk minum sarabba sambil makan nugget, samama ini Ari sama keluarga lainnya. Ada anak-anak balap-balapan terus ditegur sama ini Ari, munhkin tidak dia (pelaku) terima, tidak lama datangmi menyerang bawa parang sama tombak, kalau tidak salah ada lima orang yang datang," kata Surahman.

Akibat serangan itu, Surahman menderita luka pada bagian pinggang belakang.

"Saya diserang pakai tombak, ini belakangku. Saya tidak tahu ini mau dioperasi atau bagaimana," ujarnya.

Menurut Surahman, ia mengenali wajah-wajah pelaku yang bermukim tidak jauh dari rumahnya.

"Hanya kenal muka karena saya kurang bergaul sama mereka," kata ayah tiga orang anak ini.

Ia pun mengaku tidak punya masalah sebelumnya dengan para pelaku penyerangan itu.

Suharman, sehari-harinya bekerja sebagai mekanik atau tukang bengkel motor. Ia beru tiga bulan tiba di Rappokalling, setelah pulang merantau dari Balikpapan selama setahun.

Sementara kaka Suharman, Haja Ani (41) mengungkapkan, ia juga merupakan korban akibat serangan yang dialami.

"Betiskuji saya luka ia, karena panikma lari waktu ada yang teriak ada bawa parang, jadi saya larima ambilki keponakanku yang umur 7 tahun bawa masuk ke rumah," kata Haja Ani.

Menurut Haja Ani, pelaku yang berjumlah tiga hingga lima orang itu melakukan penyerangan secara bringas.

"Datang lansung masuk di pagar rumah, itu pintu kecil rumah natendang baru masuk menyerang bawa parang sama tombak," ujar Haja Ani.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved