Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenderal Bintang Tiga Tak Sengaja Tahu Rahasia Jimat Sakti bu Tien Soeharto, Kaget Diperlakukan Gini

Presiden kedua RI Soeharto dan istrinya Bu Tien dikenal sebagai pasangan yang identik dan kental dengan kepercayaan ke hal gaib.

Editor: Rasni
Instagram
Jenderal Bintang Tiga Tak Sengaja Tahu Rahasia Jimat Sakti bu Tien Soeharto, Kaget Diperlakukan Gini 

Jenderal Bintang Tiga Tak Sengaja Tahu Rahasia Jimat Sakti Bu Tien Soeharto, Kaget Diperlakukan Gini

TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden kedua RI Soeharto dan istrinya Bu Tien dikenal sebagai pasangan yang identik dan kental dengan kepercayaan ke hal gaib. 

Penguasa di zaman orde baru ini diketahui punya ribuan koleksi pusaka dan ratusan paranormal yang membekinginya.

Singkatnya Pak Harto dan Ibu Tien, panggilan akrab mereka, dikenal masyarakat luas sebagai pasangan supranutaral.

Apa yang menyebabkan orang berpandangan seperti itu?

Banyak orang memercayai bahwa Bu Tien yang merupakan keluarga besar keraton di Surakarta, Solo, Jawa Tengah, itu merupakan sumber kewibawaan dan pamor Pak Harto.

 

Baca: Di Kampung JK, Sandiaga Uno Ajak Anak Millenial Jadi Pengusaha

Baca: Alasan Wisuda UIN Alauddin Digelar di Kampus, Bukan di Hotel

Baca: Siang Ini, DPRD Sulsel Paripurnakan Hibah Al Markaz Al Islami

Banyak orang juga percaya, ketika Bu Tien wafat mendahului Pak Harto pada 1996, pamor dan kewibawaan Pak Harto turut surut dan berujung pada lengsernya Presiden kedua RI itu pada Mei 1998.

Tentang wibawa dan ‘’kesaktian’’ Bu Tien yang sangat berpengaruh kepada Pak Harto, menurut seorang penerbang helikopter TNI AU yang tak mau disebut namanya, kesaktian Bu Tien konon terletak pada tusuk konde rambutnya.

Soeharto dan Ibu tien Soeharto
Soeharto dan Ibu tien Soeharto (istimewa)

Menurut mantan pilot helikopter yang jabatan terakhirnya adalah jenderal bintang tiga (Marsekal Masdya), ketika dia masih berpangkat Mayor dan kerap menerbangkan Helikopter Puma VVIP, suatu ketika penumpangnya adalah Bu Tien dan para pengawalnya.

Sebagai pilot heli yang memiliki kemampuan istimewa dan sering mengangkut para penumpang VVIP seperti Presiden dan keluarganya, pilot heli berpangkat Mayor itu juga berusaha menunjukkan loyalitas yang tinggi.

Sebelum seluruh penumpang VVIP masuk ke kabin heli, pilot dan kopilot heli mendampingi dulu para penumpang serta baru siap menerbangkannya heli setelah penumpang dalam kondisi on board.

Ketika sedang mendampingi Bu Tien yang akan masuk heli itulah, tusuk konde yang dikenakan Bu Tien tersenggol pintu dan jatuh.

 

Baca: Malam Tahun Baru 2019, Damkar Makassar Siagakan Ratusan Personil dan Unit Pemadam Kebakaran

Baca: Di Jeneponto, Sandiaga Uno Janji Sejahterakan Honorer

Baca: Ratusan Kaum Millenial Belajar Menulis dari Andika Mappasomba

Secara spontan dan sekaligus menunjukkan kesigapan sebagai tentara, pilot helikopter berpangkat Mayor itu bermaksud mengambil tusuk konde dan ingin menyerahkannya kepada Bu Tien.

Tapi belum sampai tangan si pilot heli menyentuh tusuk konde, para pengawal BuTien yang lebih sigap terlebih dahulu menampar pilot bersangkutan sambil menghardik.

Pilot heli berpangkat Mayor itu sangat terkejut. Tapi karena yang bereaksi personel Paspampres, dia hanya diam saja.

Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998.
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. (KOMPAS/JB SURATNO)

Pilot heli itu baru menyadari bahwa untuk mengambil tusuk konde Bu Tien perlu ‘’ritual’’ tertentu dan tidak boleh dipungut begitu saja.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved