Apindo Luwu Utara Dorong Perbaikan Tata Niaga Sawit
Rahim menyebut, kegagalan dalam mengatasi masalah sawit akan mengakibatkan 11 ribu lebih KK kehilangan pendapatan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Luwu Utara berharap adanya pembenahan tataniaga sawit di daerahnya.
Apindo turut berharap ada diversifikasi industri sawit yang bisa berpihak kepada petani dan tidak mematikan investor yang sudah ada serta mendorong tumbuhnya industri pengolahan CPO dan produk turunan dari sawit seperti limbah.
Harapan itu disampaikan oleh Apindo Luwu Utara Andi Abdul Rahim usai melihat harga sawit di pasar dunia global tidak kondusif.
"Kita semua berharap semoga ada solusi yang pintar terkait problema sawit dari pemerinta Luwu Utara saat ini," kata Rahim, Rabu (26/12/2018).
Rahim menyebut, kegagalan dalam mengatasi masalah sawit akan mengakibatkan 11 ribu lebih KK kehilangan pendapatan.
"Akan menjadi beban bagi daerah untuk membuka lapangan kerja baru bagi mereka. Begitupun juga dengan mengalihkan pada tanaman baru tentu membutuhkan investasi baru yang tidak sedikit dan investasi yang telah dihabiskan selama berkebun sawit juga belum break event. Jadi memang pemerintah daerah harus secara serius menangani masalah sawit ini," terang Rahim.
Ia menambahkan dalam pengembangan sawit di Luwu Utara sejak pemekaran itu dibagi dalam tiga tahapan.
"Pertama tahapan intensifikasi dan ekstensifikasi sawit, dimana waktu itu sawit digalakkan di petani plasma dan berhasil mendongkrak ekonomi rakyat. Saya termasuk yang menjadi sarjana karena hasil kebun sawit peninggalan orang tua," katanya.
Tahapan ke dua menurutnya ketika hasil sawit sudah melimpah dan pabrik yang ada di Kabupaten Luwu Timur tidak lagi mampu menampung hasil yang ada.
"Maka pembangunan pabrik dengan mendorong investasi dari pihak swasta dilakukan," tutur dia.
"Tahapan ketiga ini kalau kita melihat tantangan yang ada pada masa pemerintah saat ini yakni pengembangan industri sawit yang telah mencapai produksi 336.426 ton dengan luasan lahan 18.360 hektare dan menghidupi 11.966 KK di Luwu Utara," katanya.
