Tak Banyak yang Tahu, Ini Sejarah Sinterklas Identik dengan Natal, Legenda yang Terkenal di Amerika
Selain misa dan kumpul keluarga, hal lain yang khas ada di momen Natal adalah keberadaan Sinterklas atau Santa Claus.
Hari itu dipercaya untuk melakukan acara besar ataupun pernikahan.
Memasuki era Renaissance atau zaman pencerahan Eropa, Saint Nicholas adalah orang suci paling populer di Eropa.
Bahkan setelah Reformasi Protestan, Saint Nicholas mempertahankan reputasi positifnya, terutama di sekitar wilayah Belanda.
Baca: TRIBUNWIKI: 5 Usaha Warnet Yang Masih Aktif Hingga Saat Ini Area Alauddin
Baca: Alih-alih Puji Presiden Jokowi Saat Kunjungi Lokasi Tsunami Banten, Ferdinand Hutahaean Justru Muak
Baca: Ibadah Natal di GPIB Ateka Tallo Berlangsung Khidmat
Sinterklas menuju New York
Saint Nicholas dikenal dalam dalam budaya populer Amerika Serikat menjelang akhir abad ke-18.
Pada Desember 1773 dan 1774, surat kabar New York mewartakan bahwa sekelompok keluarga Belanda telah berkumpul untuk menghormati peringatan kematiannya. '
Nama Santa Claus kemudian berevolusi dari menjadi Sinter Klaas, bentuk singkat dari Sint Nikolaas, bahasa Belanda untuk Saint Nicholas.
Pada 1804, John Pintard, anggota New York Historical Society, membagikan potongan kayu Saint Nicholas pada pertemuan tahunan masyarakat.
Latar belakang dalam ukiran itu berisi gambar-gambar Sinterklas yang sekarang sudah tidak asing lagi. Ini termasuk kaus kaki yang penuh dengan mainan dan buah yang digantung di atas perapian.
Pada 1809, Washington Irving membantu mempopulerkan cerita Sinter Klaas ketika ia menyebut Saint Nicholas sebagai santo pelindung New York dalam bukunya, The History of New York.
Seiring dengan tumbuhnya ketenarannya, Sinterklas digambarkan sebagai seseorang dengan dengan topi lancip, baju dan celana berwarna merah.
Baca: Makan Gantala Jarang Jeneponto, Sandiaga Uno Bilang Begini
Baca: Tyas Mirasih Pernah Jadi Model Video Klip Seventeen, Gini Perlakuan Personel Pertama Kali Bertemu
Baca: Perayaan Natal Jemaat GPIB Immanuel Watampone Dijaga TNI-Polri
Tradisi memberikan hadiah
Pemberian hadiah kepada anak-anak menjadi bagian penting bagi perayaan Natal. Hal ini dimulai sejak liburan pada awal abad ke-19.
Toko-toko mulai mengiklankan belanja Natal pada 1820. Surat kabar mulai memberikan iklan yang menampilkan gambar-gambar Sinterklas, yang baru populer.
Pada 1841, ribuan anak mengunjungi toko di Philadelphia, AS, untuk melihat model Sinterklas seukuran aslinya.