Bandingkan! Alasan Prabowo Tak Bersedia Imam Shalat dengan Sandiaga yang Menolak Difoto Saat Wudhu
Prabowo Subianto mengatakaan dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu agamanya lebih tinggi darinya.
Bandingkan! Alasan Prabowo Subianto Tak Bersedia Imam Shalat dengan Sandiaga Uno yang Menolak Difoto Saat Wudhu
TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Presiden Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam shalat.
Prabowo Subianto mengatakaan dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu agamanya lebih tinggi darinya.
Pernyataan Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam Shalat, untuk menjawab upaya yang dilakukan pihak-pihak yang hendak mencari-cari kesalahannya.
"Saya gak bisa jadi imam shalat katanya. Ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Betul? Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam shalat, lebih baik saya ikuti orang yag lebih tinggi ilmunya dari saya," lanjutnya.
Pernyatan Prabowo Subianto itu seperti dikutip dari tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra.
Prabowo Subianto tak mau berbohong atau berpura-pura bisa menjadi imam Shalat.
Maka, dia menjawab semua tudiangan itu.
Baca: Survei Menyebut Prabowo-Sandi Unggul di Madura, Jenderal Bintang 3 ini Minta La Nyalla Kabur
Sebelumnya, dikutip dari TribunWoW.com, mantan Politisi Gerindra, La Nyalla melontarkan sejumlah pernyataan yang kontroversial.
Salah satunya yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam sholat.
"Pak Prabowo berani suruh mimpin shalat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan shalat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.
Namun, kemudian La Nyalla enggak membicarakan Prabowo karena saat ini dirinya sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Lupakan, lupakan Prabowo, tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.
"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita."
Tak hanya itu, La Nyalla juga sempat berjanji akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.
“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasih kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” kata La Nyalla yang dikutip dari Tribunnews.
“Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik," tuturnya.
Dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Prabowo menjawab tudingan itu.
Sandiaga Uno Takut Riya
Ada kejadian unik saat Sandiga Uno berkunjung ke kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih No 430, Makassar, Minggu (19/08/2018) lalu.
Tak ada protokoler maupun pengawalan khusus bersamanya.
Tak ada pula kekakuan dari mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut laiknya aktivitasnya sebelum jadi orang penting.
Dia turun dari kendaraan yang ditumpanginya, Toyota Hiace, setelah mantan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, serta politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Yusran Paris.
Mengenakan kemeja berwarna biru muda dipadukan celana warna krem, pria berkacamata ini langsung naik ke lantai dua.
Dia tak langsung masuk di ruang rapat yang disiapkan untuk bertatap muka dengan kru Tribun Timur. “Saya mau Salat dulu, sekaligus pipis,” kata Sandi bergegas menuju toilet di depan musala.
Keluar dari toilet dia sudah berganti kostum. Dia mengenakan kaos berkerah berwarna biru agak tua.
“Maaf mas kalau bisa ndak usah difoto khawatirnya jadi riya,” ujar Sandi singkat sebelum berwudhu.
Setelah itu dia masuk musala menunaikan salat Zuhur. Salat diimami Agus.
Setelah salat barulah Sandi memasuki ruang pertemuan setelah sebelumnya menyalami satu persatu kru Tribun yang menyambutnya.
“Kali ini saya didampingi Pak Wagub dan beberapa teman di sini yang didominasi teman-teman pengusaha,” ujarnya mengawali diskusi.
“Waktu saya jadi pengusaha saya mencoba peruntungan menjadi penulis, rupanya ndak gampang jadi penulis itu, saya selalu terobsesi ingin membuat ibu saya senang dan ibu saya senang itu saya teringat bisa ada karya tulis yang termuat di Kompas. Tapi sekarang sudah ndak sempat lagi nulis,” jelasnya.
Pada kunjungan sekitar 30 menit ini, calon wakil presiden dari Prabowo Subianto ini menyampaikan berbagai hal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/sandiaga-uno-dan-prabowo-subianto-tak-mau-riya.jpg)