BPBD Wajo Imbau Masyarakat Tidak Panik, Gempa Tidak Berpotensi Tsunami
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo yang melakukan assesment paca gempa tersebut pun tidak lupa menenangkan warga.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan
TRIBUNWAJO.COM, WAJO - Gempa tektonik berkekuatan 4,2 SR yang melanda Kabupaten Wajo sempat membuat masyarakat panik, Senin (17/12/2018).
Terutama di wilayah Kecamatan Pitumpanua, Kecamatan Keera, dan Kecamatan Sajoanging yang merasakan langsung tanah bergoyang pada pagi hari tersebut.
Sebagaimana diketahui, pasca gempa 4,2 SR tersebut, ada dua gempa susulan yang terjadi dengan kekuatan relatif lebih kecil, yakni 3,2 SR dan 2,1 SR.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo yang melakukan assesment paca gempa tersebut pun tidak lupa menenangkan warga.
"Kami menjelaskan bahwa jika terjadi gempa agar tetap tenang dan tidam panik serta tdak menerima info yang tidak jelas sumbernya. Juga menjelaskan jika terjadi bencana dibawah 6,0 SR tidak berpotensi tsunami," kata Koordinator TRC BPBD Wajo, Ardi Anugrah kepada Tribunwajo.com, Senin (17/12/2018).
BPBD Kabupaten Wajo mencatat, gempa yang berpusat pada koordinat 3.75 LS-120.30 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 km utara Kecamtan Keera, atau di Desa Lompoloang, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada kedalaman 10 km, tidaklah menimbulkan dampat kerusakan materil yang terlalu parah.
"Tidak ada korban jiwa, 1 masjid dan 1 rumah warga mengalami rusak ringan," katanya.
Selain itu, sumur warga pun menjadi keruh pasca gempa tersebut dangkal tersebut.
"Sebagian besar sumber air masyarakat kondisinya seperti itu (keruh). Di Kecamatan Pitumpanua," sambungnya.
Sebelumnya, gempa tektonik tersebut diduga dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang berdekatan dengan pusat episenter.