Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBPOM Makssar Sidak Parcel Jelang Natal dan Tahun Baru

BBPOM Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko penjual parcel, di Jl Bulukunyi Makassar

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
MUH ABDIWAN
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko penjual parcel, di Jl Bulukunyi Makassar, Kamis (13/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan atau BBPOM Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko penjual parcel, di Jl Bulukunyi Makassar, Kamis (13/12/2018).

Sidak parcel ini dilakukan untuk mengantisipasi beredarnya produk tak layak konsumsi menjelang perayaan Natal dan tahun baru.

Dalam sidak tersebut, petugas menemukan sejumlah makanan yang sudah hampir kadaluarsa, dan juga kemasan yang rusak seperti penyok dan kembunh.

Kepala Bidang Infokom BBPOM Sulsel, Erni Arnida mengatakan, BBPOM melakukan tugas pengawasan rutin terhadap parsel yang beredar di lapangan, yang setiap tahun dilaksanakan menjelang Natal dan tahun baru.

Baca: Pejuang Literasi Parepare Launching 23 Buku Maha Karya

Baca: Dandim Buka Porseni SMA 11 Sidrap

Baca: DPT Berubah Dratis, PDIP Minta Pengurus Awasi

Baca: VIDEO: PT Pertamina MOR VII Gelar Bincang Anti Kekerasan Perempuan dan Anak

Baca: Global Wakaf Rangkai Kemanfaatan, Segerakan Kebaikan

Baca: Guru SMK 1 Selayar Pilih Shopee Untuk Belanja Online

Baca: Mobilnya Ditabrak, Begini Balasan Komisaris PT Dakka

"Temunya tadi produk pangan, kondisinya ada yang kembung, penyot, dan kami sarankan tak dimasukkan ke dalam paket. Ada juga beberapa yang sudah hampir expired (kadaluarsa)," ungkapnya.

Erni mengatakan, setelah temuan itu Ia menganjurkan ke para pengusaha parcel untuk paling tidak memakai produk yang masa berlakunya minimal enam bulan sebelum kdaluarsa.

"Karena biasnya produk parcel yang diterima tidak langsung dikonsumsi tapi disimpan dulu. Kami memang masih melakukan pembinaan, memang mungkin tidak ada unsur kesengajan. Kami cuma anjurkan dikeluarkan dari parsel dan tidak dijual di masyarakat," jelasnya.

Erni mengaku khawatir banyak pihak yang memanfaatkan momen Natal dn tahun baru untuk meraup keuntungan dengan cara yang tidak benar.

"Kami khawatirkan jangan sampai ada pelaku usaha yang jual produk rusak atau expired masuk ke dalam parsel tersebut. Biasakan ada produk tidak laku yang dimasukkan ke paket, apalagi menjelang Natal dan tahun baru produk ini laku sehingga dimanfaatkan untuk dikemas dalam parsel, untuk itu kita harus pengawasan," tegasnya.

"Pengawasan juga lebih intensif kami lakukan jelang hari raya, tapi tugas rutin kita kami lakukan setiap bulan turun lapangan. Kemarin dari jejaring keamanan pangan sudah turun, koordinasi pihak terkait seperti dinas kesehatan, dinas ketahanan pangan, perdagangan, dan lain-lain. Operasi akan berlanjut hingga jelang tahun baru," pungkasnya.

Erni juga meminta kepada masyarakat, jika menemunkan produk-produk expired, untuk menginformasikan ke unit pengaduan BPPOM atau kontak ke 0411871115. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Baca: Pejuang Literasi Parepare Launching 23 Buku Maha Karya

Baca: Dandim Buka Porseni SMA 11 Sidrap

Baca: DPT Berubah Dratis, PDIP Minta Pengurus Awasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved