Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dukungan CERF Percepat Proses Penanganan Darurat Pascagempa Sulawesi Tengah

Dalam konteks bencana gempa Sulteng, penanganan darurat sangat didukung oleh bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Arif Fuddin Usman
dok bnpb
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei CERF Annual High-Level Pledging Event di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, pada 7 Desember 2018. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penanganan darurat pascagempa dan tsunami melanda wilayah Sulawesi Tengah pada 28 September lalu, mendapat dukungan mitra internasional, seperti pemerintah asing, ASEAN dan badan PBB.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei CERF Annual High-Level Pledging Event pada 7 Desember 2018 dalam rilisnya, Sabtu (8/12/2018).

Willem di hadapan delegasi internasional menyampaikan langkah-langkah penanganan darurat di Indonesia mengalami perubahan.

Baca: Ketua Dewan Pembina Persija Yakin Juara, Syafruddin: Kali ini Persija akan Juara Liga I

Baca: HMTK Fakultas Teknik Unhas Gelar Aksi Pengabdian Masyarakat Pesisir di Pulau Lamputang, Pangkep

Dalam konteks bencana gempa Sulteng, penanganan darurat sangat didukung oleh bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan sumber daya, energi dan kemitraan yang kuat antara Indonesia dan mitra regional dan internasional untuk penguatan kapasitas penanggulangan bencana," papar Willem pada Jumat (7/12) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

"Kami sekarang dapat memutuskan dengan cepat ketika kami akan menerima bantuan dari negara-negara sahabat dan organisasi internasional,” lanjutnya.

Dengan dukungan ASEAN, ia telah bekerjasama dengan AHA Centre, yang membuktikan kerjasama yang berharga dalam pelayanan koordinasi penanganan bencana tahun ini.

Pada kesempatan itu, Kepala BNPB juga menyampaikan terima kasih di hadapan para delegasi bahwa sistem kemanusiaan internasional telah menyediakan dukungan pada saat dibutuhkan.

Indonesia mendapatkan dukungan finansial untuk penanganan pascagempa Sulteng sebesar Rp 218 milyar.

Bantuan melalui mekanisme CERF tersebut sangat cepat dipergunakan untuk penanganan darurat pascagempa.

Kurang dari satu minggu setelah kejadian bencana, bantuan telah digunakan oleh badan PBB dan organisasi-organisasi non pemerintah untuk memberikan bantuan darurat secara cepat kepada pemerintah.

CERF atau Central Emergency Response Fund merupakan dukungan dana bersifat cepat dan efektif dari PBB, sehingga dapat digunakan untuk penanganan darurat bagi masyarakat terdampak krisis yang terjadi di dunia.

CERF dibentuk oleh PBB pada 2005 dan selanjutnya dapat diakses oleh Badan PBB dan pelaku penanggulangan bencana untuk melakukan penanganan darurat di mana pun.

Pemerintah Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang konsisten memberikan sumbangan kepada CERF. Indonesia telah menyumbang dengan total Rp 29 milyar hingga kini.

Di samping itu, Indonesia juga memiliki perwakilan yang bekerja sebagai unsur pengarah CERF. *)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved