Kisah Idris Manggabarani Tak Ingin Jadi Beban Orangtua Sejak Masih Berstatus Mahasiswa Semester 2
Idris Manggabarani menjadi tamu istimewa pada acara Tribun Nongki ke 33 di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulsel
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Komisaris Utama IMB Group, Idris Manggabarani menjadi tamu istimewa pada acara Tribun Nongki ke 33 di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulsel, Kamis (6/12/2018).
Hari ini, Idris datang dengan gaya fresh. Kaos polo warna biru langit.
Celana krem plus sepatu kets warna putih. Ia pun memakai cukur pendek.
Baca: TERBARU Klasemen Liga 1 2018 - 4 Tim Koleksi Poin Sama, Persaingan Ketat Papan Bawah, Siapa Terdepak
Baca: Foto-foto Gantengnya Faisal Nasimuddin, Anak Konglomerat Malaysia Benarkah Pacar Baru Luna Maya?
Baca: Kemenkeu Bakal Naikkan Gaji Kepala Daerah, Alasannya Berhubungan dengan Tindak Korupsi
Selanjutnya, Idris banyak bercakap-cakap dengan Pemimpin Umum Tribun Timur Andi Suruji, Pemimpin Perusahaan Tribun Timur Ciptayantoro, Wakil Pemimpin Redaksi Ronald Ngantung, Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur Thamzil Thahir.
Idris datang bersama CEO IMB Group, Andi Rahmat Manggabarani.
Selanjutnya, Thamzil mengajak kepada Idris untuk bercerita tentang bukunya yang berjudul "Keberanian Mendaki Kesuksesan dan Menebar Kebaikan."
"Modal utama untuk melangkah maju adalah panca Indra," katanya.
Baca: Hasil Liga Inggris & Cuplikan Gol MU-Arsenal Seri, Liverpool-Spurs Menang, Chelsea Tumbang
Baca: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - MU Seri, Liverpool Belum Terkalahkan. Bagaimana Nasib Chelsea?
Baca: Klik Sscn.bkn.go.id - 6 Tips Lulus Tes SKB CPNS 2018 Kemenag & Berikut Link Pengumuman SKD Kemenag
Idris mengungkapkan, modal berusaha adalah apa adanya.
"Saat semester dua, saya tak mau lagi minta uang, saya ini anak ke 12 dari 12 bersaudara. Saat itu, saya tak mau meminta bantuan apapun itu," katanya.
Idris bukan orang sederhana. Ayahnya adalah bupati Polewali Mandar, Andi Hasan Manggabarani.
Tapi, Idris mengakui ayahnya tidak malah kaya kala menjadi bupati karena saat itu belum dikenal APBD.
"Saya ini malu kembali ke orang tua karena sudah berjanji, saat itu saya kerja dulu tanpa kepastian akan digaji atau tidak," katanya.
Selanjutnya, Idris menjelaskan awal kariernya dengan santai. Sesekali dirinya tertawa bersama puluhan peserta bedah buku. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
