Pemain Asing Main Tarkam
Pemain Asing Main Tarkam di Desa, Ini Fakta-faktanya Ada Ditangkap Imigrasi Sulsel Siap Agennya?
Pemain Asing tidak bisa menunjukkan dokumen keimigrasiannya. Imigrasi Parepare langsung membawa dua Pemain Asing ini usai tampil di liga Tarkam
Penulis: Mulyadi | Editor: Mansur AM
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Imigrasi Kota parepare mengamankan dua Pemain Asing yang main Liga Tarkam (antar kampung) di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (5/12/2018).
Pemain Asing tidak bisa menunjukkan dokumen keimigrasiannya.
Imigrasi parepare langsung membawa dua Pemain Asing ini usai tampil di liga Tarkam.
Baca: Kisi-kisi Soal USBN dan UN 2019 SMA, SMK & SMP Resmi dari Kemendikbud: Download Disini!
Baca: Foto-foto Gantengnya Ipda Taufan Ramadhan yang Mempersunting Diahlevi Putri Cantik Kapolda Sulsel
Baca: Fakta-fakta Pesepakbola asal Ghana Ditangkap Imigrasi Parepare: Ikut Main Tarkam, Berapa Bayarannya?
Baca: Cawapres Jokowi KH Maruf Amin Jatuh, Begini Kondisinya Sekarang, Pengurus MUI Menjenguk
Dua pesepakbola asal Ghana, Patrick Selorm Kwasi Agbeli dan Epshon Edward diamankan Kantor Imigrasi Parepare.
Kedua ini diduga menyalahi aturan izin tinggal.
Keduanya hanya memiliki izin tinggal terbatas ITAS, namun keduanya diketahui bekerja.
Bagaimana kronologi kedua pesepakbola asing ini ditangkap Imigrasi parepare. Berikut fakta-faktanya.
1. Ditangkap Saat Main Tarkam
Kepala Kantor Imigrasi Parepare, Noer Putra Bahagia mengatakan, kedua Warga Negara Asing (WNA) ini ditangkap saat sedang bermain di turnamen sepak bola Bupati Barru Cup III.
"Awalnya kita dapat informasi informasi intelijen bahwa ada WNA yang bermain di Barru. Kami langsung turunkan tim dan ternyata betul," jelas Putra, Rabu (5/11/2018).
Setelah selesai bermain, kata Putra, langsung diamankan dan dilakukan pemeriksaan di kantor imigrasi.
"Tiga orang kita amankan dan satu masih dalam proses pemeriksaan karena berstatus mahasiswa," ujarnya.
2. Pemain Asing bayaran
Putra mengatakan, hasil pemeriksaan kedua pemain asal Ghana ini hanya mengantongi visa kunjungan sementara diduga turun jadi pemain bayaran.
Belum diketahui berapa bayaran kedua pemain ini sekali main.
3. Main di klub Garuda FC.
Patrick Selorm Kwasi Agbeli dan Epshon Edward memperkuat klub amatir Garuda FC.
Mereka bermain untuk mengitukui kejuaraan Bupati Cup Barru
"Diduga keduanya dibayar bermain di klub Garuda FC yang bermain di Bupati Cup Barru. Seharusnya yang bersangkutan kantongi ITAS (Ijin Tinggal Terbatas)," tambahnya.
4. Agen Juga Diamankan
Imigrasi Parepare mendalami peran agen yang mendatangkan dua pemain bola asal Ghana yang bermain secara ilegal di turnamen sepak bola Bupati Barru Cup III.
"Kita masih sementara melakukan pemeriksaan terhadap agennya. Jika sengaja terlibat maka akan kita tingkatkan proses hukumnya," jelas Kepala Kantor Imigrasi Parepare, Noer Putra Bahagia, Rabu (5/12/2018) dalam jumpa pers di kantornya.
Ditanya lebih lanjut, Putra menuturkan bahwa agen dan dua pemain bola asal Ghana ini masing-masing tahu jika bermain di liga tarkam dengan dibayar melanggar.
"Kita duga mereka dibayar (untuk bermain) sementara visa yang dikantongi hanya ijin kunjungan bukan ijin kerja. Agen dan WNA sama-sama tahu,"ujarnya.
Putra menjelaskan, dua pemain asing ini, agennya dari Sabrina Indo Sport atas nama Samsir yang kantornya berada di Makassar.
"Bermain di turnamen di Barru ini kita duga sebagai uji coba dan jika bagus mainnya maka baru akan diurus perizinannya. Tetapi kan itu melanggar," tutur dia.
Hasil pemeriksaan, kata Putra dua WNA ini masing-masing Patrick Selorm Kwasi Agbeli dan Epshon Edward terbukti melanggar.
"Kita akan deportasi keduanya pulang ke negaranya," tambah Noer Putra Bahagia.
Imigrasi Parepare juga mendalami berapa jumlah bayaran yang diterima Pemain Asing ini selama tampil. "Apakah dibayar per tandingan atau hingga kompetisi selesai. Kami masih dalami," tambah Noer Putra.
5. Kapolres Cup Luwu Juga Bertabur Pemain Asing
Turnamen Sepakbola Kapolres Luwu Cup II mulai bergulir, Sabtu (1/12/2018).
Pembukaan akan berlangsung di Lapangan Pallempang, Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.
Bupati Luwu, Andi Mudzakkar bersama Kapolres Luwu AKBP Dwi Santoso dijadwal melakukan penendangan bola pertama.
Ketua panitia turnamen, AKP Faisal Syam mengatakan, persiapan pembukaan turnamen sudah seratus persen.
"Insya Allah besok Turnamen Sepakbola Kapolres Luwu Cup II dimulai," ujar Faisal ketika konferensi pers di Lapangan Pallempang, Jumat (30/11/2018).
Selain dihadiri bupati, kapolres, dan pejabat Luwu, pembukaan turnamen juga akan dimeriahkan tarian tradisional dan penampilan drumband dari Satpol PP Luwu.
"Setelah pembukaan dilanjutkan dengan pertandingan eksebisi antara tim dari TNI-Polri melawan tim dari Pemkab Luwu dan DPRD," katanya.
Turnamen Kapolres Luwu Cup II diikuti 24 tim pilihan yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Seperti Wajo, Sidrap, Makassar, Enrekang, dan tentunya empat daerah di Luwu Raya.
Sementara lokasi pertadingan dipusatkan di dua lapangan, yakni Lapangan Pallempang dan Lapangan Andi Djemma di Belopa.
Dalam turnamen ini semua tim juga dibebaskan menggunakan jasa pemain, termasuk pemain yang sudah berlabel nasional hingga asing.
Seperti Panbers FC asal Luwu Utara yang akan diperkuat pemain asing yakni Mamadou Lamarana Diallo.
Mamadou yang berposisi sebagai penyerang diketahui pernah memperkuat PSM Makassar pada ajang ISL tahun 2014.
Selain Mamadou, Panbers juga merekrut sejumpah pemain yang pernah memperkuat klub Liga 1.
Diantaranya mantan pemain Persegres Alfian Habibi, Nawir asal Persiwa Wamena, dan Manca mantan pemain Barito Putera.
Selain itu, Persibuana menghadirkan pemain asing berasal dari Republik Ghana bernama Edwar Jaddah.
Edward Jaddah sendiri adalah pemain dari Quivenzah FC Ghana.
Begitupun dengan PS Belopa yang akan menurunkan delapan eks punggawa Martapura FC pada ajang Liga 2 Indonesia 2018.(TRIBUN-TIMUR.COM/MULYADI)