Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Biro Umum Kejar Target Penyelesaian Proyek Lounge di Kantor Gubernur Sulsel

Biro Umum Sulsel terus berupaya merampungkan pembangunan lounge di lantai dasar Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo Makassar.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
SAlDY
Lounge Kantor Gubernur Sulsel 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Biro Umum Pemerintah Provinsi Sulsel terus berupaya merampungkan pembangunan lounge di lantai dasar Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo Makassar.

Hal ini dilakukan agar sistem pelayanan administrasi secara transparan dan akuntabilitas segera terwujud di Pemprov Sulsel.

Misi ini diketahui sesuai dengan janji politik Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, saat kampanye di Pilgub Sulsel tahun 2018.

Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel, Muh Hatta mengatakan optimis pengerjaan proyek Lounge ini bisa selesai Desember 2018. Meskipun kata dia, waktu saat ini sudah hampir masuk masa deadline ia mengaku yakin proyek bisa selesai.

Salah satu upaya yang dilakukan Biro Umum, yakni memecah tiga item pengerjaan dalam satu bidang proyek, yakni pengadaan fisik konstruksi, pengadaan karpet, dan pendingin ruangan (AC).

Ketiga item ini, masing masing memiliki pos anggaran, seperti fisik Rp 200 juta, pendingin ruangan Rp 700 juta, dan karpet Rp 600 juta.

"Kita upayakan selesai sesuai target per Desember 2018, " ujar Hatta, Selasa (4/12).

Pantauan tribun-timur.com, pembangunan Lounge kantor Gubernur Sulsel ini bekerja hingga aktivitas perkantoran di Kantor Gubernur Sulsel berakhir.

Pukul 17.30 wita, masih ada aktivitas fisik yang berlangsung di proyek yang berada dibawah antara ruang Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

Andika penanggungjawab proyek ini mengatakan pihaknya mendapat perintah agar proyek selesai Desember ini.

Ia menyebutkan hal itu mudah, jika dilakukan pengerjaannya secara lembur (24 jam).

"Katanya orang diatas yang punya mau supaya cepat selesai," ujar Andika.

Ia menambahkan banyak pekerja di Lounge itu, namun berbeda - beda perusahaan yang membawa mereka.

"Banyak perusahaan ini, tapi yang kita kenal cuman PT Sanrego," kata Andika.

Andika tidak ingin masuk keranah administrasi yang sedang disusun, ia berdalih, kedatangannya hanya datang ke lounge untuk menyelesaikan proyek tersebut. (sal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved