BPS Sulawesi Selatan Rilis Data Inflasi 0,28 Persen di November 2018, ini Penyebabnya!
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah mengatakan, pada November 2018 Susel mengalami inflasi 0,28 persen dengan IHK sebesar 134,73.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi Sulsel bulan November 2018, di kantor BPS Sulsel, Jl Haji Bau, Makassar, Senin (3/12/2018).
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah mengatakan, pada November 2018 Susel mengalami inflasi 0,28 persen dengan IHK sebesar 134,73.
Inflasi yang terjadi November ini disebabkan oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,18 persen, kelompok kesehatan 0,30 persen, kelompok sandang 0,17 persen.
Baca: Manager Communication Pertamina Sulawesi Rasakan PSM Haus Gelar, Ungguli Bhayangkara
Baca: Alumnus Ponpes Darul Muminin Doping Kabupaten Wajo Diterima Kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo
"Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen, dan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks harga -0,04 persen," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari lima kota IHK di Sulsel, empat kota yakni Bulukumba, Watampone, Palopo, dan Makassar mengalami inflasi, sedangkan satu kota lainnya Parepare mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 0,41 persen dengan nilai IHK sebesar 140,99," kata dia.
Sementara itu, laju inflasi tahun kalender (Januari-November 2018) Sulsel sebesar 2,62 persen dan laju year on year (November 2018 terhadap November 2017) sebesar 3,68 persen. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: