Pakar Budaya Ceritakan Asal Usul Nama Pulau Sarappolompo Kabupaten Pangkep
Kemudian, lanjut Asaf sapaan akrabnya, berkumpulah mereka untuk mencarikan nama.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Muhammad Asaf Siala (78) membagi sejarah asal mula nama Pulau Sarappo Lompo yang masuk dalam wilayah kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan.
Dahulu, pulau ini ditemukan oleh suku Bajo. Namun, karena masih kosong dan tak berpenghuni, maka tak ada seorangpun yang tau nama dari pulau tersebut.
"Jadi asal mulanya itu, dari orang Bajo. Mereka lihat ini pulau tidak ada namanya," katanya.
Baca: MILENIAL: Pelaku Begal Potong Tangan Ditangkap, Alikha Inriana: Pelaku Harusnya Dihukum Berat
Baca: Begini Cara Tim Ekspedisi Kas Keliling BI Sulsel Lakukan Sosialisasi di Pulau Podangpodang, Pangkep
Kemudian, lanjut Asaf sapaan akrabnya, berkumpulah mereka untuk mencarikan nama.
"Tiba-tiba jatuh buah pinang, mereka melihat sekeliling ternyata banyak pohon pinang di tempat ini, akhirnya dikasi nama sambua dalam bahasa bajo yang artinya pinang kemudian di pindahkan ke bahasa bugis jadi sarappo," jelasnya.
Saat ditanya kenapa menggunakan kata lompo diakhir, Asaf menjelaskan, karena pulau tersebut besar dibanding Sarappocadi (sarappo kecil) yang berada disebelah timur pulau. Kedua pulau tersebut masuk dalam desa Mattiro Langi.
Menurutnya, pohon pinang saat ini sudah tidak sebanyak dulu namun, masyarakat sekitar masih terus melestarikan dan menanamnya.
Mata pencaharian masyarakat di pulau Sarappolompo sebagian besar adalah nelayan.
Hasil tangkapan ikan yang didapat dari melaut berbulan-bulan, akan dibawa ke Poetere (pelelangan ikan) yang ada di Makassar.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: