Alasan Gubernur Bali Tolak Keras Program KB 2 Anak Cukup, Panggil Kepala BKKBN Bali Menghadap
Alasan Gubernur Bali, program Keluarga Berencana ini tidak cocok diterapkan di Bali karena bertentangan dengan kultur dan budaya Bali.
Ada pula dugaan bahwa nama Nyoman dan Komang secara etimologi berasal dari kata uman yang berarti "sisa" atau "akhir" dalam bahasa Bali.
4. Anak keempat diberi nama depan Ketut, berasal dari kata ketuwut yang bermakna "mengikuti" atau "membuntuti".
Ada juga yang mengkaitkan dengan kata kuno kitut yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang.
KB Adalah Keluarga Berkualitas Bukan 2 Anak
Koster pun meminta bahwa KB itu adalah keluarga berkualitas, bukan dengan dua anak.
Kedepan ia berencana akan memanggil kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Bali guna menyikapi program KB tersebut.
Selain itu Koster juga mengkritik adanya lomba kampung KB di Bali dengan kriteria harus sukses dengan dua anak dan dinilai dari segi tingkat kemiskinan. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Tolak KB Dua Anak, Gubernur Koster Tak Mau Nyoman Dan Ketut Hilang Dari Bali,