Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Rapimnas Kadin

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi pembicara dalam diskusi Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Rapimnas Kadin) 2018 di Solo.

Editor: Sakinah Sudin
dok. Kementan
Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Rapimnas Kadin 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi pembicara dalam diskusi Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Rapimnas Kadin) 2018 di Solo, Rabu (28/11/2018).

Hadir Presiden RI Jokowi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, serta peserta Rapimnas dari berbagai daerah.

Pada Rapimnas Kadin yang mengusung tema Meningkatkan Ekspor dan Mendorong Pembangunan Industri yang Berdaya Saing Menuju Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan, Amran membeberkan capaian Kementan selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam membangun perekonomian nasional.

Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Rapimnas Kadin
Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Rapimnas Kadin (dok. Kementan)

Amran mengungkapkan selama 4 tahun perjalanan pemerintahan Jokowi-JK banyak capaian yang ditempuh Kementan guna memberikan andil pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertama, inflasi pangan 2014 sebesar 10,57 persen, turun menjadi 1,26 persen di tahun 2017. Ini sangat menggembirakan, pasalnya di satu sisi pendapatan petani yang terlihat dari NTUP dan NTUP juga naik.

"Ini berdasarkan surat dari BPS yang kami terima tadi malam. Inflasi pangan kita turun. Ada yang mengkhawatirkan jika inflasi pangan turun bisa jadi pendapatan petani ikut turun. Tetapi kita menekan disparitas yang ada selama ini, di mana harga komoditas pertanian naik 100 hingga 300 persen. Kemudian rantai pasok kita atur dengan baik, sehingga bisa menekam inflasi pangan dan menaikkan pendapatan petani. Juga penduduk miskin di desa turun dari 17 juta jiwa menjadi 15 juta jiwa selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK," demikian diungkapkan Amran dihadapan peserta Rapimnas Kadin Indonesia 2018.

Kedua, kata Amran, ekspor pertanian dari 2016 ke 2017 naik 24 persen dan di tahun 2018 diprediksi naik lagi.

Berdasarkan data BPS, di tahun 2016 nilai ekspor hasil pertanian US$ 26,73 miliar. Sementara di tahun 2017 naik menjadi US$ 33,05 miliar.

"Artinya, nilai ekspor tahun 2017 sebesar 24 persen. Hasilnya pun, volume dan nilai neraca perdagangan sektor pertanian tahun 2016-2017 surplus. Yakni masing-masing 97,06 persen dan 45,85 persen," kata Amran.

Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Rapimnas Kadin

Ketiga, lanjut Amran, pembangunan pertanian era perintahan Jokowi-JK telah meningkatkan investasi di sektor pertanian.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi sektor pertanian di Indonesia baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2018 mencapai Rp 61,58 triliun.

Jumlah tersebut melebihi realisasi investasi pertanian selama 5 tahun terakhir, yakni di 2017 sebesar Rp 45,9 triliun, 2016 sebesar Rp 45,42 triliun, 2015 sebesar 43,07 triliun, 2014 sebesar Rp 44,78 triliun, dan 2013 sebesar Rp 29,3 triliun.

"Dengan demikian, investasi dari 2013 ke 2014 naik 50 persen, tapi jika dibandingkan dari 2013 ke 2018 naik 110 persen," ujar Amran.

"Capaian ini diperoleh karena ada perubahan di Kementan yakni telah menerapkan sistem Single Submission Online (SSO), pengurusan izin dokumem ekspor yang sebelunnya butuh waktu 3 bulan, tapi sekarang ini hanya butuh waktu 3 jam," imbuhnya.

Lebih lanjut Amran mengatakan dalam mempercepat mewujudkan swasembada pangan, telah merevisi beberapa kebijakan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved