VIDEO: Upacara HGN di Wajo, Ada Guru Malah Duduk-duduk Merokok
Dari pantauan TribunWajo.com, ketika salah seorang guru membacakan sejarah perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan
TRIBUNWAJO.COM, WAJO - Upacara Hari Guru Nasional (HKG) yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 73 digelar di Lapangan Merdeka, Sengkang, Kabupaten Wajo, Senin (26/11/2018).
Mengangkat tema "Meningkatkan profesionalisme guru menuju pendidikan abad ke 21", tema tersebut dipilih mengingat tantangan pendidikan di abad 21 semakin berat.
Dari pantauan TribunWajo.com, ketika salah seorang guru membacakan sejarah perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut memperjuangkan pendidikan, para guru yang berada di barisan belakang melakukan aktivitas lain.
Bukannya menyimak, ada yang asik merokok, duduk berjongkok, serta berkumpul membentuk lingkaran tersendiri di luar barisan.
Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru, yang menjadi inspektur upacara menyampaikan terima kasih atas dedikasi pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
"Segala dedikasi, komitmen serta ikhtiar yang dilakukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, marilah kita berdoa semoga martabat guru semakin dijunjung tinggi," kata Bupati Wajo dua periode tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, Jasman Juanda berharap momentum Hari Guru Nasional ini bisa mewujudkan guru penggerak perubahan untuk Indonesia yang cerdas dan berkarakter.
"Kita menghadapi tantangan global, olehnya diharapkan guru semakin berkompeten, mungkin mempunyai karakternya yang kita harapkan tentunya ditransformasikan kepada anak didiknya demi menghadapi tantangan zaman," katanya.
Pada kesempatan tersebut, meski sebagian guru yang berada di barisan belakang 'terkesan tidak mengkhidmati' upacara HGN 2018, ada pula guru yang menampilkan prestasinya. Adalah 5 guru berprestasi di bidangnya masing-masing, Muhammad Takdir, Dalasari, Yasser Arafat, Negara Mangkubumi, dan Abidin Raukas.
