Anak Tukang Bentor Asal Pangkep Ini Lulus Jadi Polisi, Begini Perjuangannya
Ayahnya, Salahuddin (55) hanya tukang bentor selama 13 tahun dan juga pernah menjadi tukang becak selama 20 tahun. Ibunya Mantasia (50) adalah Ibu rum
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE-- Aswar ( 20) anak tukang bentor asal Pangkep ini lulus murni menjadi polisi.
Dia adalah pemuda biasa dari kampung yang memiliki cita-cita menjadi polisi sejak kecil.
Ayahnya, Salahuddin (55) hanya tukang bentor selama 13 tahun dan juga pernah menjadi tukang becak selama 20 tahun. Ibunya Mantasia (50) adalah Ibu rumah tangga.
Aswar lahir di Baru-baru Toa, 25 Oktober 1998 dan saat ini tinggal di Kampung Sanrangan, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Baca: Momen Maulid, Hijriah Bawa Berkah Bagi Pedang Pasar Tradisional di Mamuju, Barang Ini Laku Keras!
Baca: Staf Ahli Bupati Ajak Warga Teladani Rasulullah SAW
Baca: Puluhan Poster Jokowi-Maruf Pakui Pohon di Gowa, Tak Jauh Dari Kantor Bawaslu
Ditemui TribunPangkep.com di depan Tugu Bambu Runcing, Selasa (20/11/2018) Aswar sedang berada di bentor ayahnya.
Aswar nampak kuat menahan air mata tatkala bercerita soal perjuangannya menjadi polisi. Ayahnya yang berada di sampingnya juga ikut terharu.
Dia memeluk erat bahu ayahnya seakan tak ingin lepas.
Salahuddin, mulai berkaca-kaca. Nampak jelas bulir air mata tertahan dan bersyukur melihat anaknya lulus murni dengan perjuangannya sendiri.
Nada bicara Salahuddin sedikit parau, sesekali dia menyelipkan bahasa Makassar dan sesekali pula ada logat Pangkep dengan versi Bahasa Indonesia.
"Saya tidak menyangka dia bisa lulus, kaget dan terharu. Ini karena doa tidak pernah lepas dan memang saya meminta kepada Allah SWT. Alhamdulillah Allah mengabulkannya," ujar Salahuddin.
Disebelahnya Aswar menahan tangis, dia berusaha tersenyum dengan kuat dan lantang menjawab pertanyaan yang diajukan padanya.

Perjuangannya dimulai dari nol, tanpa ada yang mengurus dirinya masuk polisi. Benar-benar kisah perjuangan Aswar masuk polisi ini patut dicontoh.
Setelah dia tamat SMA berstatus pendaftar EBTA, Aswar ikut perekrutan Tamtama Polri tahun 2017 bersama ratusan siswa sampai tes akhir.
Kemudian, pada penentuan kelulusan akhir tersisa 19 orang, yang akan dikirim cuma 18 orang, tapi sayang sekali Aswar peringkat 19 dan dia harus gugur.
Setelah gugur, Aswar kemudian mencoba lagi ikut perekrutan TNI Angkatan Laut gelombang kedua dan gugur lagi.