Jelang Maulid Nabi 20 November 2018, Ini Lafal Doa dan Amalan Utamanya, Rugi Jika Melewatkannya!
Maulid Nabi merupakan sebuah peringatan hari lahir Nabi Muhammad yang jatuh pada 12 Rabiul Awal (berdasarkan kalender Islam).
Uniknya, pada gelaran tradisi Keresan untuk peringati Maulid Nabi 2018 di Mojokerto ini, warga Dusun Mengelo akan berebutan mengambil hasil bumi yang digantung di pohon kersen.
Istilah Keresan berasal dari kata 'kersen' atau pohon kersen (Muntingia calabura L.).
Pohon kersen merupakan jenis yang pohon yang dikenal mampu tumbuh lebat dalam waktu singkat.
Pohon ini memiliki buah kecil berbentuk bulat dan berwarna merah yang bentuk mirip buah ceri.
Di daerah lain, pohon kersen juga dikenal sebagai pohon talok.
Hasil bumi disusun secara rapi di bawah kedua pohon kersen tersebut.
Hasil bumi tersebut di antaranya nanas, kelapa muda, terong, jagung, nangka, dan lainnya.
Sebagai pelengkap, di 2 pohon tersebut turut digantung sejumlah kebutuhan pokok yang meliputi pakaian, topi, sandal, sepatu, hingga jas hujan.
4. Festival Ampyang Maulid di Kudus, Jawa Tengah.

Peringatan Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia dirayakan dengan menggelar tradisi khas daerah tersebut, tak terkecuali di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Festival Ampyang Maulid dalam rangka merayakan Maulid Nabi 2018 ini dilakukan oleh warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Festival Ampyang Maulid ini sudah menjadi budaya warga Kudus sejak abad ke-16 untuk menyambut datangnya Maulid Nabi 2018.
Dilansir dari Grid.ID pada Jumat (16/11/2018), satu hal yang menjadi ciri khas Festival Ampyang Maulid ini yakni kirab mengarak gunungan nasi kepal.
Nasi kepal tersebut berisi lauk dan sayuran yang dibungkus daun jati, yang disempurnakan dengan penambahan kerupuk ampyang atau kerupuk warna-warni khas Kudus.
Sejumlah nasi kepal kemudian dirangkai menyerupai gunungan setinggi 1,5 meter.
Gunungan nasi kepal inilah yang kemudian diperebutkan warga sekitar setelah ampyang selesai didoakan oleh tokoh pemuka agama dan sesepuh agama Islam di Loram Kulon.
Dalam festival ini, pembagian ampyang menjadi puncak acara setelah kirab berakhir.
Tak hanya nasi kepal, dalam kirab tersebut turut diarak tandu berisi gunungan buah-buahan dan hasil sayuran lainnya.
5.Tradisi Baayun Maulid di kota Banjarmasin
Tradisi Baayun Maulid ini diselenggarakan oleh warga kota Banjarmasin dalam rangka merayakan Maulid Nabi 2018.
Warga kota Banjarmasin sendiri telah melaksanakan tradisi Baayun Maulid secara turun temurun dalam menyambut datangnya Maulid Nabi 2018.
Perayaan maulid Nabi merupakan hari penting dalam kalender dengan penanggalan sistem hijjriyah.
Peringatan Maulid Nabi tepat jatuh pada tanggah 12 Rabiul Awal dalam kalender penanggalan hijriyah.
6.Tradisi Bungo Lado di Padang Pariaman
Tradisi Bungo Lado dalam rangka merayakan Maulid Nabi 2018 ini dilakukan oleh warga Kabupaten Padang Pariaman.
Di Padang Pariaman, tradisi Bungo Lado ini sudah dilakukan oleh warga setempat sejak dulu untuk menyambut datangnya Maulid Nabi 2018.

Kisah hidup Nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya diketahui oleh umat Islam.
7.Tradisi Hias Perahu, Tangerang
Peringatan Maulid Nabi biasanya identik dengan tausiyah dan pengajian, namun warga Kali Pasir, Tangerang mengemas kegiatan tersebut dengan mengarak perahu kertas berukuran besar ke aliran sungai Cisadane.
Arak-arakan perahu hias ini merupakan tradisi turun temurun menyambut kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Kurang lebih ada sepuluh perahu kertas yang diarak warga dan dibuat hanya dalam kurun waktu dua sampai tiga hari.
(Tribunnews.com)