Gubernur Nurdin Abdullah Hadiri Soft Launching Makassar New Port, Menteri Rini Tak Hadir
Juga dirangkaikan dengan pelepasan ekspor direct call Makassar-Eropa dan Makassar-Amerika.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Kunjungan Menteri Rini
Alat berat mengangkut Kontainer yang berisi biji kopi, rumput laut, dan kayu olahan yang bakal di ekspor perdana melalui acara soft launching Makassar New Port (MNP) di Jl Sultan Abdullah Raya, Buloa Tallo, Makassar, Jumat (2/11). Makassar New Port tahap I yang menggunakan biaya sebesar Rp2,5 triliun tersebut resmi beroperasi dan melakukan ekspor 'direct call' perdana dengan rute Makassar ke Eropa dan Amerika.
Kunjungan Menteri Rini
Sebelumnya Menteri BUMN, Rini Soemarno, Jumat, 5 Oktober 2018, Menteri langsung memerintahkan untuk segera mendatangkan crane ke MNP.
Dalam kunjungannya ketika itu, Menteri Rini sangat mengapresiasi upaya PT Pelindo IV yang semakin mempercepat progress pembangunan MNP, sehingga akhir tahun ini segera diresmikan dan beroperasi secara optimal.
Rini juga mengapresiasi langkah dan inisiatif direksi dan manajemen Pelindo IV yang menambah panjang dermaga sepanjang 42 meter.
Farid mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggenjot pembangunan MNP agar segera rampung sesuai target yang ditetapkan. “Akhir tahun ini segera diresmikan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, secara teknis pembangunan MNP sudah selesai. Tinggal tahap finishing dan mendatangkan peralatan saja.
Menurutnya, daya tampung atau kapasitas penumpukan petikemas yang dimiliki MNP cukup besar, yaitu mencapai 1,5 juta TEUs per tahun. Hal ini penting untuk perkembangan industri yang ada di Makassar ke depannya nanti.
Hingga 5 Oktober 2018, progress pembangunan MNP Tahap IA telah mencapai 85,78%. Terdiri dari Paket A 98,38%, Paket B 85,10% dan Paket C 68,84%.
“Sampai dengan 5 Oktober 2018, realisasi kegiatan untuk Paket A yaitu upper structure dermaga dan finishing.”
Sementara realisasi kegiatan untuk Paket B meliputi pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast dan pekerjaan perkerasan paving block. Untuk Paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu pemasangan core breakwater, pemasangan toe protection breakwater dan pemasangan main layer.
Pada 31 Januari 2018, pihaknya juga sudah mulai mengebut pekerjaan Paket D yang kini realisasi fisiknya sudah mencapai 7,70% dengan realisasi pekerjaan yaitu jalan akses, pemancangan, pembetonan, pemesanan rangka baja dan pemesanan material mekanikal/elektrikal.
Farid mengatakan, sistem dermaga yang diaplikasikan adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, di mana penerapannya baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool dan Makassar New Port.
“Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat,” katanya.
Dia menambahkan, kekuatan dermaga lebih kuat dari dermaga standar 67% dengan daya dukung per meter persegi 2.000 ton.
“Menteri BUMN juga akan segera berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk percepatan pembangunan tol yang terkoneksi dengan MNP dan sertifikasi lahan dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)," katanya.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Baca: Kabar Gembira Buat Fans Prabowo, Cucu Pendiri NU Gabung Jadi Jubir Prabowo-Sandi Ini Alasannya
Baca: VIRAL Karni Ilyas Bos ILC Kaget Alasan Lion Air Kerap Delay, Jawaban Pemilik Rusdi Kirana Tak Diduga
Baca: Gaji Pilot Lion Air JT610 PK LQP yang Jatuh Hanya Rp 3,7 Juta, Ini Gaji Rata-rata Pilot di Indonesia