Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Blak-blakan, Cucu Pendiri NU Ungkap Alasan Jadi Juru Bicara Pasangan Prabowo-Sandiaga

Blak-blakan, Cucu Pendiri NU Ungkap Alasan Jadi Juru Bicara Pasangan Prabowo-Sandiaga

Editor: Sakinah Sudin
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan mengungkapkan alasan yang mendasari keputusannya untuk bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Gus Irfan resmi ditunjuk sebagai salah satu juru bicara pasangan Prabowo Sandiaga.(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) 

Blak-blakan, Cucu Pendiri NU Ungkap Alasan Jadi Juru Bicara Pasangan Prabowo-Sandiaga

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan mengungkapkan alasan yang mendasari keputusannya bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Gus Irfan resmi ditunjuk sebagai salah satu juru bicara pasangan Prabowo Sandiaga.
Menurut dia, kontestasi jelang Pilpres 2019 saat ini sudah mulai mengarah pada anggapan bahwa seluruh warga Nahdlatul Ulama mendukung salah satu pasangan calon.

"Salah satu poin utama mengapa saya membantu, bahwa di akar rumput terutama di Jawa Timur, yang saya lihat bahwa kontestasi antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi ditarik menjadi kontestasi antara NU dan bukan NU," ujar Gus Irfan saat menggelar konferensi pers di media center Prabowo-Sandiaga, jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).

"Karena itu, saya hadir di sini, untuk menjawab, bukan seperti itu. Mungkin memang lebih banyak NU di kubu Pak Jokowi, tapi banyak juga NU yang di kubunya Pak Prabowo," tuturnya.

Info Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kementerian Agama 2018, Ketahui Nilai Ambang Batas Terbaru

Soal TKP Dinilai Paling Susah, Ini Tips Lolos Tes SKD: Jawab Soal Ini Dulu dan Hindari 3 Hal ini

Terjadi Keributan di Pesawat Lion Air Makassar-Banjarmasin, Penumpang Kelaparan dan Kepanasan

VIDEO Pilot Batik Air Bongkar Maintenance Pesawat Lion Air dan Pengalaman Terbangkan Pesawat Rusak

Selain itu, Gus Irfan menilai kondisi Indonesia dalam empat tahun terakhir sudah berbeda.

Berbagai kelompok masyarakat yang berbeda pandangan sudah mulai saling memaki, mengejek secara terbuka.

“Dan ini harusnya bisa diminimalisasi oleh pemimpin kita,” kata dia.

Gus Irfan juga menyoroti kondisi ekonomi yang dialami masyarakat dalam empat tahun terakhir, khususnya di kalangan pesantren warga NU.

Gaji PNS, TNI, dan Polri Naik Tahun 2019, Presiden Jokowi Malah Dapat Perlakuan Gini dari Honorer

Jarang Terekspos, Begini Potret Rumah Mewah Mamah Dedeh, Bandingkan dengan Rumah UAS

Ia tak memungkiri masih banyak warga NU yang tertinggal di bidang perekonomian.

Sementara, kata Gus Irfan, pasangan Prabowo-Sandiaga memiliki program-program yang terkait pembangunan ekonomi keumatan.

"Saya kira dengan banyaknya ide-ide dari Bang Sandi bisa kami sinergikan supaya bisa bermanfaat kepada umat," tuturnya.

Gus Irfan merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari.

Ayah Gus Irfan, KH Yusuf Hasyim, dikenal sebagai salah satu tokoh NU sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (Kompas.com)

Gaji Pilot Lion Air JT610 PK LQP yang Jatuh Hanya Rp 3,7 Juta, Ini Gaji Rata-rata Pilot di Indonesia

Persib Bandung Gagal, Mario Gomez Merinding Lihat Rekaman Video Bobotoh, Rencanakan Hal Berikut

TRIBUNWIKI: Kotak Hitam Lion Air JT 610 Lebih Cepat Ditemukan dari Adam Air dan AirAsia, Faktanya!

Jubir Prabowo-Sandi Kritik Aksi Jokowi

Sebelumnya, juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengkritik aksi Jokowi yang blusukan ke pasar di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (30/10/2018) malam.

Menurutnya aksi Jokowi blusukan ke pasar tersebut tidak pas, karena ada ratusan guru honorer yang berdemonstrasi di depan Istana negara menuntut kejelasan status.

Jokowi dinilai tidak memprioritaskan para guru honorer, karena memilih blusukan di pasar.

"Enggak pas Jokowi blusukan. Kalau menurut kami seharusnya pak Jokowi lihat priortitas," ujar Andre kepada Tribunnews, Kamis (1/11/2018).

Padahal, menurut Andre, dalam janji kampanyenya 2014 lalu, Jokowi berjanji akan memperhatikan kejelasan para guru honorer. Namun, sayangnya janjinya itu tidak sesuai dengan sikap yang ditunjukkan Jokowi.\

"Pak Jokowi janji mau ngangkat PNS. Sekarang malah tidak terima padahal (guru honorer) sudah nginap di depan istana," katanya.

Menurutnya sebagai petahana Jokowi tidak perlu lagi pencitraan, melainkan bukti kinerja.

Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah perbaikan ekonomi yang membuat biaya hidup menjadi ringan.

"Bukan malah foto-foto pencitraan dan bilang tempe masih tebal," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar Suryakencana, Bogor, Selasa (30/10/2018) menjelang tengah malam.

Usai berbelanja dan menyapa sejumlah pedagang, Jokowi memastikan bahwa harga kebutuhan pokok terkendali. Ia pun meminta tak ada lagi pihak-pihak yang menyebut bahwa harga kebutuhan pokok mahal.

"Jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu (pedagang) di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mall," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, barang kebutuhan pokok di pasar Suryakencana ini disuplai langsung dari Pasar Kramatjati. Bahkan, ada juga pedagang yang mengambil dari petani langsung.

"Jadi pasar tradisional itu pasar yang paling murah. Jadi jangan sampai masuk ke pasar bilang harga-harga mahal. Orang-orang enggak mau masuk ke pasar lagi. Hati-hati," kata Jokowi.

Terungkap! Gaji Pilot Lion Air JT610 Hanya Rp 3,7 Juta, Berapa Sebenarnya Gaji Pilot di Indonesia?

UPDATE Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kementerian Agama 2018 RI, Cek Pula Nilai Ambang Batas Terbaru

Kenalkan Tri Hanurita, Mantan Istri Irwan Mussry yang Kaya Melintir, Bandingkan dengan Maia Estianty

TERPOPULER: Masih Mau Ronde Ketiga Tapi Ditolak, NS Tikam Cewek Asal Bontonompo

Tak ada menteri yang mau temui guru honorer

Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo mengatakan, Sekretariat Negara sudah mencoba menghubungi sejumlah menteri terkait aksi unjuk rasa guru honorer di Istana, Selasa (30/10/2018) dan Rabu (31/10/2018).

Selain ingin bertemu Jokowi untuk menuntut pengangkatan mereka sebagai pegawai negeri sipil, para guru honorer juga menuntut bertemu dengan tiga menteri terkait.

"Mereka tuntutannya bertemu tiga menteri. Menteri tidak ada yang mau menerima," kata Eko kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).

Ketiga menteri tersebut, yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin.

Sementara tuntutan para guru honor untuk bertemu Jokowi, menurut dia juga tidak bisa dipenuhi. Sebab, Presiden Jokowi tidak bisa bertemu secara dadakan.

"Presiden tidak bisa dadakan begitu. Saya sarankan, kalau misalnya mau ketemu presiden jangan begitu, ajukan surat, ajukan apa," kata Eko.

Alhasil, kata dia, para guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa hanya bertemu dengan perwakilan dari Setneg dan KSP.

Namun, pihak Setneg dan KSP tidak bisa menjanjikan apapun terkait nasib guru honorer karena bukan pengambil keputusan.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo tak menjawab saat ditanya soal demo yang dilakukan guru honorer ini.

Ditemui wartawan seusai menghadiri Sains Expo di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis (1/10/2018), Jokowi hanya tersenyum kecil dan berjalan meninggalkan wartawan saat ditanya soal masalah guru honorer.

Diberitakan, guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana kecewa karena gagal bertemu Presiden Joko Widodo.

Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengatakan, aksi unjuk rasa itu sudah dilakukan sejak Selasa (30/10/2018).

Ia mengklaim guru honorer yang ikut aksi mencapai 70.000 orang dari 34 provinsi. Namun karena tak ada tanggapan Jokowi atau pihak Istana, akhirnya massa pun bermalam disana dengan beralaskan aspal dan beratapkan langit.

"Kami rela tidur di depan Istana, bayar sewa bus jadi lebih mahal hanya karena ingin mendapat jawaban dari Jokowi," kata Titi kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).

Setelah bermalam di seberang Istana, pada Rabu paginya aksi kembali dilanjutkan. Akhirnya, kata dia, perwakilan massa diterima perwakilan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Rabu sore.

Namun menurut Titi, pihak KSP tak menjanjikan apapun terkait nasib para guru honorer. Permintaan agar para guru honorer bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi atau menteri terkait juga ditolak oleh pihak KSP.

"Kami menolak untuk melanjutkan mediasi dengan mereka karena percuma, tidak ada solusi. Mereka pun tidak tau bagaimana mempertemukan kami dengan Presiden," kata Titi.

Akhirnya, pada Rabu sore itu, para guru honorer terpaksa membubarkan aksi tanpa membawa hasil.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

 Follow juga akun instagram official kami: 

Terungkap! Gaji Pilot Lion Air JT610 Hanya Rp 3,7 Juta, Berapa Sebenarnya Gaji Pilot di Indonesia?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved