Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesawat Lion Air Jatuh

Lion Air Banting Harga, Tiket Rute Jakarta - Singapura Sempat Cuma Rp 150 Ribu

Warganet dihebohkan dengan harga tiket Lion Air di situs Traveloka rute Jakarta-Singapura.

Editor: Ilham Arsyam
Beredar Isu Lion Air Merupakan Perusahaan Milik Asing, Benarkah? (Foto: KOMPAS.COM) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Maskapai Lion Air tengah menjadi sorotan usai peristiwa naas yang menimpa Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang, Senin (29/10/2018).

Tak heran usai peristiwa itu banyak orang yang merasa khawatir untuk naik maskapai ini.

Akibatnya harga tiket pesawat Lion Air menurun pesat.

Baca: Masih Amankah Naik Lion Air? Kapten Batik Air Ungkap Fakta Soal Pesawat Lion, Garuda & Sriwijaya

Yang terbaru, warganet dihebohkan dengan harga tiket Lion Air di situs Traveloka rute Jakarta-Singapura.

Pada 28 November 2018 tertera harga tiket rute itu cuma Rp150 ribu per pax atau per orang.

Harga itu berlaku untuk penerbangan pukul 06:15, 11:15, 13:45, 16:15 dan 17:55 WIB.

Harga tiket Lion Air di traveloka
Harga tiket Lion Air di traveloka ()

Sementara untuk pukul 08:20 WIB, Lion Air memberikan harga yang masih terbilang murah yakni Rp240 ribu.

Sedangkan maskapai lainnya tetap dalam harga normal.

Namun saat berita ini dibuat harga tiket Lion yang tertera di situs tersebut sudah terbilang normal yakni di kisaran Rp550 ribu-600 ribu.

Hotman Paris

Pengacara terkenal, Hotman Paris Hutapea kembali menyampaikan pendapatnya soal pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan tanjung Karawang, Jawa Barat.

Hal tersebut ia sampaikan lewat unggahan video di akun Instagram pribadi miliknya, @hotmanparisofficial, pada Rabu, (31/10/2018).

Ia memulai video yang diunggahnya tersebut dengan menyebutkan sepak terjangnya selama ini sebagai seorang pengacara.

"Hotman Paris, 35 tahun telah menangani berbagai dan mungkin ribuan perkara," ucapnya mengawali video tersebut.

Pengacara yang selalu tampil nyentrik ini juga menyinggung mengenai masalah terkait pesawat Lion Air JT-610.

Dirinya curiga, insiden jatuhnya pesawat dikarenakan 'human error' atau kelalaian pihak Lion Air karena sudah mengetahui adanya masalah pada pesawat.

"Salah satu teknik untuk meneliti kecelakaan Lion adalah, pada hari sebelumnya, dia berangkat dari Bali ke Jakarta, landing sudah malam, katanya sudah bermasalah, tapi subuh sudah berangkat lagi, pagi sudah berangkat lagi. kapan waktunya dilakukan perbaikan? atau penelitian?," tambahnya.

Selain itu, dirinya meminta pemerintah segera menyelidiki kejadian nahas tersebut.

"Itu adalah titik sensitif yang Menteri Perhubungan dan KNKT harus segera menyelidiki," ungkap Hotman Paris.

Di akhir video pengacara yang memiliki banyak klien dari kalangan artis dan juga pejabat itu juga mengundang pengacara-pengacara dari Amerika Serikat untuk turut membantu korban dalam menuntut ganti rugi.

"Yang kedua para pengacara Ambulance chaser, dari Amerika sudah waktunya datang untuk menghubungi keluarga korban untuk kemugkinan mengugat perusahaan Boeing, Ambulan chaser, para pengacara dari amerika datang segera ke Jakarta," pungkasnya.

 

Sebelumnya, pengacara kondang ini juga menyebutkan bahwa keluarga korban berhak menuntut ganti rugi kepada pihak maskapai dan pembuat pesawat.

Dalam unggahan lain di Instagram miliknya, ia menilai korban berhak menuntut jiak kecelakaan terjadi lantaran kesalahan, human error, cacat tersembunyi atau pesawat yang tetap dipaksakan terbang meskipun sudah tahu terdapat masalah.

"Masyarakat Indonesia harus tau bahwa keluarga korban kecelakaan pesawat berhak menuntut ganti rugi sebesar-besarnya diluar jumlah pertanggungan atau jumlah klaim yang telah biasanya diatur dalam undang-undang," paparnya.

Ia juga membandingkan masyarakat Indonesia yang terlalu cepat puas apabila mendapat ganti rugi ratusan juta rupiah.

Hal itu jauh jika dibandingkan dengan negara Amerika Serikat yang menilai nyawa korban hingga triliunan rupiah.

"Di Amerika nyawa triliunan rupiah per penumpang kalau terjadi human error, atau ignorance, atau kesalahan, selamat berjuang," pungkasnya.

TRIBUN-TIMUR.COM - Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat ini dikabarkan sempat akan kembali menuju Bandara Soekarno-Hatta sebelum terjatuh.

Basarnas telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang serta serpihan tubuh pesawat.

Berikut beberapa fakta seputar jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Baca: 3 Perwira Polisi, 6 Anggota DPRD, ini Daftar Lengkap Nama Penumpang Pesawat Lion Air JT-610

1. Hilang kontak

Setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, pesawat Lion Air JT 610 dikabarkan hilang kontak.

Pesawat ini akan terbang menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang.

Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko menyampaikan bahwa pesawat hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

2. Sempat lapor akan balik ke Bandara Soekarno-Hatta

Menurut Danang Priandoko, pesawat Lion Air JT 610 sempat dilaporkan akan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, pesawat tak kunjung tiba di bandar udara yang terletak di Tangerang, Banten.

Baca: INNALILLAH! Pesawat Lion Air Dipastikan Jatuh di Laut, ini Lokasinya!

3. Koordinat terakhir

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, posisi pesawat terakhir berada di koordinat 05 48.934 S 107 06.384 E.

Sebelum terjatuh, pesawat sempat dikabarkan hilang kontak.

Waktu tempuh seharusnya yang dibutuhkan pesawat sampai ke Pangkalpinang 70 menit.

4. Dipastikan jatuh

Basarnas memastikan pesawat ini jatuh di perairan dekat daerah Karawang, Jawa Barat.

Pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB menuju Pangkal Pinang.

Baca: Setelah Malam Pertama, Ini Kata-kata Evi Masamba dan Balasan Suami: Engkau Surga Dunia!

5. Penumpang

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pesawat ini diketahui membawa sebanyak 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi.

Sementara untuk awak pesawat berjumlah tujuh orang.

6. Pesawat baru

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 baru dua bulan mengudara.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro juga mengatakan hal yang sama, yakni pesawat ini baru dioperasikan pada 15 Agustus 2018 lalu.

Menurut dia, pesawat ini dinyatakan laik operasi sebelum digunakan untuk melakukan penerbangan komersial.

Baca: Najwa Shihab Biasanya Garang, Mengapa Dirinya Terlihat Takut Wawancarai Sosok Ini

7. Posisi pesawat jatuh ditemukan

Berdasarkan informasi dari akun resmi Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Basarnas telah menemukan serpihan yang diduga milik pesawat Lion Air JT 610.

Sutopo menyampaikan, banyak ditemukan barang yang mengapung di permukaan laut, seperti telepon seluler, pelampung, ataupun serpihan bangkai pesawat.

Basarnas dan pihak berwenang masih terus melakukan evakuasi terhadap jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 ini.

Baca: Perubahan Jadwal Laga Persib Bandung vs Bali United, ini Prediksi Susunan Pemain

8. Crisis center

Pemerintah dan pihak bandara telah membuka crisis center dan posko informasi setelah terjatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Crisis center dan posko informasi dibuka di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

 

Keluarga dapat bertanya mengenai perkembangan informasi terkait insiden ini.

Nomor kontaknya adalah 021-80820000, sementara untuk informasi seputar penumpang dapat menghubungi nomor 021-80820002.

Tak hanya itu, crisis center juga disediakan di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta yang bekerja sama dengan Basarnas dan KNKT.

Tas, Dompet, Uang Tunai, hingga Potongan Tubuh Ditemukan 

Tim pencarian dari KNP 348 Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai Tanjung Priok menemukan sejumlah benda yang diduga milik penumpang Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018).

Koordinator Lapangan Pencarian dari KPLP Tanjung Priok Harto menyatakan, benda-benda yang ditemukan itu antara lain tas, dompet, hingga potongan tubuh.

"Kami menemukan berbentuk sampah tetapi begitu kami mendekat, banyak tas-tas seperti yang kta lihat ini dan ternyata tumpukan itu bukan semata sampah tetapi ada potongan tubuh," kata Harto di atas KNP 348.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa tas yang ditemukan petugas kondisinya hancur. Walau begitu, petugas dapat menemukan sebuah tas jinjing yang masih utuh. Sebuah dompet terdapat di tas itu dan berisi kartu identitas pemiliknya beserta uang tunai sebesar Rp 1.660.000.

"Kami sebenarnya mau mencari dokumen-dokumen mereka yang masih ada di dalam tas tetapi faktanya hanya ada satu yang masih ada KTP dan identitas, yang lain semua sudah hancur," ujar Harto.

Harto menyampaikan, benda-benda itu ditemukan setelah tim memulai pencarian sejak pukul 10.00 WIB. Ia mengatakan, benda-benda itu diambil menggunakan alat bernama ganco. Selanjutnya, benda-benda tersebut akan dibawa ke posko evakuasi yang terletak di Dermaga Kalijabat, Jakarta Utara.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi. Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi serta 7 awak pesawat lainnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved