Sudah Punya Gaji sebagai Dokter, Masih Juga Oknum Dokter Makassar Jadi Joki Tes CPNS Kemenkumham
Kasus Wahyudi sang penyedia jasa Joki ini pun dirilis penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar, di Polrestabes Jl Ahmad Yani
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Trbun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mungkin, gaji seorang dokter masih kurang bagi seorang Wahyudi, dokter umum yang disebut-sebut bertugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar.
Dokter Wahyudi ini sudah lima tahun lebih bertugas menjalankan profesinya. Namun ia juga melakukan praktik lain selain sebagai seorang dokter umum, yakni penipuan berkedok Joki peserta ujian tes calon pegawai ngeri sipil (CPNS).
Baca: Bocoran Jadwal & Lokasi Tes SKD CPNS 2018 Kemenag, Cetak kartu Ujian di Sscn.bkn.go.id
Baca: TERBARU Kemenag Bocorkan Jadwal Tes SKD CPNS 2018, Segera Cetak Kartu Ujian di Sscn.bkn.go.id
Kasus Wahyudi sang penyedia jasa Joki ini pun dirilis penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar, di Polrestabes Jl Ahmad Yani, Makassar, Senin (29/10/2018) siang.
Rilis penipuan dan pemalsuan surat ujian CPNS ini, dihadiri Karo SDM Polda Sulsel, Kombes Yohanes Ragil Heru, dan Kabid Humas Polda, Kombes Dicky Sondani.
Juga, Kapolrestabes Kombes Pol Irwan Anwar, Wakasat Reskrim Polrestabes Kompol Jamal Fatturahman, Kapolsek Tallo Amrin AT dan jajaran Polrestabes.
"Dalam kasus ini, kami amankan enam tersangka. Diantaranya empat joki, satu peserta dan satunya adalah Broker atau penyedia Jasa ini," kata Dicky saat rilis.
Kata Kombes Dicky, enam tersangka ini ditangkap karena melakukan penipuan dan pemalsuan berkas berupa surat-surat untuk CPNS di Kemenkumham.
Lewat Jasa Perantara
Salah satu tersangka peserta, Musriadi minta bantu ke Broker dan atau penyedia jasa Joki untuk tes CPNS, Wahyudi untuk mencarikan Joki atau orang suruhan.
Keempat Joki atau orang suruhan yang juga tersangka dalam kasus ini, Martin Tumpak, Ahmad Lutfi, dan Hamdi Widi untuk menggantikan peserta tes CPNS.
Baca: Download Contoh Soal CPNS 2018 Lengkap dengan Materi: Semoga Lulus Tes SKD
Baca: Pemkab Tana Toraja Umumkan Nama dan Jadwal Tes CAT CPNS 2018, Cek Disini
"Jadi pengungkapan kasus ini tanggal 28 Oktober (kemarin) di Jl Riburane saat ada tes penerimaan CPNS Kemenkumham, di sana mereka ditangkap," jelas Dicky.
Dalam kasus ini, Wahyudi punya andil besar mengatur Joki dan mengumpulkan peserta untuk penjaringan para peserta untuk ujian tes CPNS seluruh Indonesia.
"Jadi untuk Joki tahun ini pesertanya ini sudah mendaftar sejak bulan April 2018. Para joki ini nantinya akan dibayar dari pembayaran para peserta," ujar Dicky.
Pembayaran peserta yang masuk ke dr Wahyudi mulai dari Rp 120 juta hingga Rp 150 juta untuk satu peserta yang mau untuk dicarikan joki pada saat tes ujian CPNS.
Para joki ini nanti akan dibayar dari Rp 20 juta hingga Rp 40 juta jika berhasil loloskan di ujian tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk PNS di Kemenkumham.
"Jadi kasus ini bisa sampai terbongkar oleh penyidik di lapangan karena kartu tes yang dimintai tim panitia itu berbeda dengan kartu identitasnya," lanjut Dicky.
Amankan Empat Joki
Selain mengamankan satu perantara, polisi juga menciduk satu peserta asli CPNS dan empat joki. Tim penyidik juga amankan bukti, KTP palsu, empat kartu tes palsu, dan kemeja putih.
Pasal yang ditetapkan adalah pasal 263 ayat 1 dan 3 Junto Pasal 55 ayat 1 ke 1e KUHP, tentang pemalsuan dan memakai surat palsu, ancaman penjara 6 tahun.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, selain enam orang yang sudah diamankan masih ada sembilan orang pelaku atau buronan.
Baca: sscn.bkn.go.id - Persiapan Tes SKD, Download Materi dan Contoh Soal CPNS 2018 TWK, TIU dan TKP
Baca: Update CPNS 2018 - Kerjakan Soal Ini Dulu di Tes SKD, 90 Menit Cukup, Hindari 3 Hal Berikut
"Antara lain empat pelaku perantara dan dua orang sebagai broker dan sisanya itu sebagai peserta. Sindikat ini kami nilai adalah bertaraf nasional," kata Irwan.
Irwan menyebutkan sindikat Joki CPNS ini bertaraf Nasional karena, para Joki ini didatangkan dari luar Sulawesi seperti dari Jakarta dan Jawa Timur (Jatim).
Sindikat ini juga disebut telah bekerja dalam lima tahun terakhir, makanya tim penyidik Polrestabes Makassar segara cari PNS yang telah lulus sebelumnya.
Lanjut Irwan, para Joki adalah lulusan dari Universitas-universitas ternama di Indonesia khususnya dari pulau Jawa, dan semua dari Universitas Negeri.
"Mereka ini (Joki) semuanya lulusan S1 dan membuka les privat tes CPNS. salah satu pelaku adalah Broker (dr. Wahyudi) bekerja sebagai Dokter," ungkap Irwan.
Kasus Ditangani Polri
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Kombes Yohanes Ragil Heru mengaku, kasus ini ditangani Polri dalam hal ini Polda Sulsel sangat berperan besar untuk persoalan pengamanan tes CPNS.
Untuk itu, sejak hari pertama tim Polda Sulsel yang diterjunkan ke lokasi-lokasi tes CPNS terus bekerja maksimal agar para joki ini bisa cepat teridentifikasi.
Baca: TERBARU CPNS 2018 - 4 Trik Mudah Capai Passing Grade atau Nilai Ambang Batas, Awas Kubur Mimpimu
Baca: Kemenristekdikti cpns.ristekdikti.go.id - Info Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018
"Termaksud Laptop yang digunakan tes itu kami periksa semua, itu kan laptop baru. Jadi mulai pendaftaran sampai ke verifikasi kita periksa," ungkap Ragil.
Menurut Ragil, tes CPNS tahun 2018 ini animo peserta banyak sekali, sehingga membuat pelanggaran seperti adanya Joki dan para perantara alias makelar beraksi. (*)