Opini
OPINI: Membaca untuk Berdaya
Ditulis Tulus Wulan Juni, Pustakawan Madya Perpustakaan Kota Makassar.
Ketersediaan Buku
Masalah budaya baca juga tidak terlepas dari materi yang dibawakan oleh Kepala Perpustakaan Nasional.
Menurutnya yang rendah bukan budaya baca tetapi ketersedian buku yang kurang sehingga secara tidak langsung “tidak mempercayai” dengan hasil survey UNESCO yang mengatakan bahwa budaya baca di Indonesia hanya 0,001 atau dari seribu orang hanya 1 orang yang memiliki kegemaran membaca.
Padahal jika kita merujuk pada Al-Qur’an sebagai pegangan umat Islam bahwa perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 adalah Iqra’: Bacalah !.Bacalah Al-Qur’an atau kitab bagi agama yang lain bukan menulis ataupun membuat buku.
Kegemaran membaca akan mendorong seseorang untuk terus mencari pengetahuan hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW “menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah) dan petuah arab yang populer kita dengar mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”.
Baca: 2 Pemain PSM Andalan Beri Coaching Clinic di SMAN 3 Makassar, Simak Keseruannya di Video Berikut
Orang yang banyak membaca pasti mampu untuk menulis sehingga dapat menghasilkan buku-buku yang berkualitas.
Hubungan membaca, menulis, perbukuan dan perpustakaan dapat digambarkan sebagai roda yang berputar dan membaca sebagai penggeraknya. Jika budaya baca baik maka akan menghasilkan tulisan yang baik.
Tulisan yang baik maka akan menghasilkan buku yang berkualitas.
Buku yang berkualitas (termasuk e-book) tentunya dibaca dan dibeli oleh banyak masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keberdayaan. Begitu seterusnya.
Termasuk akan berimbas pada kejayaan penerbit dan keramaian perpustakaan. Perputaran roda atau siklus perbukuan cepat atau lambat tergantung dari budaya baca masyarakat itu sendiri .
Pegiat Literasi
Dalam setiap pertemuan, pasti peran pustakawan selalu dipertanyakan dan selalu saja disudutkan dengan kata-kata kurang enak didengar.
Padahal mereka tahu sendiri jumlah pustakawan terbatas dan bukan pengambil kebijakan.
Jumlah Pustakawan berstatus PNS di Indonesia hanya 3.248 orang (Data Perpusnas 2018) yang tersebar di 34 provinsi, 93 kota dan 415 kabupaten.
Untuk Perpustakaan Kota Makassar saja hanya 4 orang pustakawan dengan jumlah penduduk yang harus dilayani sekitar 1,7 Juta jiwa.
Idealnya jumlah pustakawan di Perpustakaan Kota Makassar sebanyak 95 orang dengan rasio 1 : 15.000 penduduk (berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan).
Baca: Evi Masamba Menikah, Mahar Sempat Disangka Rp 88 Miliar, Ternyata Hanya Segini Jumlahnya