Sambut HPS 38, Lima Tokoh ini di Anugerahi Gempita Award
Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang dinilai memiliki dedikasi dan kerja nyata mendukung program regenerasi petani di Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah tokoh mendapatkan GEMPITA Award 2018.
Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang dinilai memiliki dedikasi dan kerja nyata mendukung program regenerasi petani di Indonesia.
Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA), Muhammad Riyada Asnawi memberikan penghargaan kepada tokoh yang berdedikasi dan terus menginspirasi bagi keberlanjutan regenerasi petani.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian Penguatan Regenerasi Petani dan menyambut kegiatan Hari Pangan Se-Dunia (HPS)," demikian kata Riyada, sapaan akrab pria asal Sulsel tersebut.
Riyada menyebutkan sejumlah tokoh–tokoh ini diberikan penghargaan karena telah mendorong agar pemuda kembali mencintai profesi bertani dan menjadi aktor utama korporasi petani.
"Dari program Gempita Lahir Petani muda yang jumlahnya ratusan ribu sebagai jawaban pemerintah mengatasi krisis petani," ujarnya.
Untuk tahun 2018 ini, penghargaan diberikan kepada H. Sahbirin Noor Gubernur Kalsel, Dr. H. Irwan Prayitno, SPsi, MSc Gubernur Sumatera Barat, Dr. Anton Muhibuddin, Wakil Presiden Asosiasi Ahli Mikroba Dunia.
Pemberian penghargaan tersebut akan berlangsung di banjar baru, Rabu (19/10/2018) dan diserahkan langsung oleh Mentan Amran.
Riyada, mengatakan, H. Sahbirin Noor dipilih karena mempunyai komitmen yang sangat tinggi dalam menggalang kekuatan pemuda guna mewujudkan Kalsel Lumbung Pangan Indonesia.
"Selama kepemimpinannya perluasan areal pertanian melesat tinggi, lahan pertanian menjadi fokus utama penyerapan kerja yang yang ditawarkan bagi kaum muda," ujarnya.
Riyada melanjutkan, sosok Dr. H. Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) terpilih karena pemerintahannya concern memperkuat sistem pertanian dan menggerakkan seluruh instansi guna mencetak petani muda terdidik, keberpihakan jelas dan kepeduliannya mendukung gerakan pemuda dalam perluasan areal pertanian di sumbar.
"Dukungan Beliau selalu hadir ditengah pemuda tani, mendorong dan menguatkan kaum muda bertani dan melayani kebutuhan para petani," jelasnya.
Sedangkan Dr. Anton Muhibuddin, kata Riyada, dinilai berkontribusi mewujudkan kemandirian petani muda di daerah masing-masing.
"Beliau mengubah paradigma kaum muda tentang sampah, mendorong kemandirian pupuk oleh kelompok muda disetiap desa, memanfaatkan potensi sampah organik, berbagai hasil penemuannya banyak didedikasikan agar kaum muda sejahtera dengan melayani petani di lingkungannya. Komitmen serta usaha konsisten yang ditunjukkan layak untuk mendapatkan penghargaan," tambah Riyada.
"Tantangan yang dihadapi masing-masing tokoh untuk mendorong regenerasi petani dan membangun korporasi petani, walaupun peran yang berbeda, tetap sama beratnya,"