Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Prof Ahmad Amiruddin Gubernur Sulsel ke-4, Ini Data Dirinya

Berikut penjelasan tentang siapa dan bagaimana perjalanan mantan Gubernur Sulsel Ahmad Amiruddin.

Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
dok tribun-Timur/fb/Inun Yunus Pabittei
mendiang Prof Dr Ahmad Amiruddin bersama kerabatnya 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sampai dengan 2018, Sulawesi Selatan sudah dipimpin oleh 10 orang gubernur. Beberapa di antaranya memimpin dua periode, dan beberapa adalah penjabat.

Ahmad Amiruddin adalah salah satunya. Berikut penjelasan tentang siapa dan bagaimana perjalanan mantan Gubernur Sulsel Ahmad Amiruddin.

Berikut data dirinya, diambil dari wikipedia dan sumber lainnya

Prof Dr Ahmad Amiruddin (baju safari) semasa menjabat Gubernur Sulawesi Selatan
Prof Dr Ahmad Amiruddin (baju safari) semasa menjabat Gubernur Sulawesi Selatan (majalah-lektura.blogspot.com)

Prof DR Ahmad Amiruddin

Informasi Pribadi

Lahir: 25 Juli 1932 di Gilireng, Wajo, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda
Meninggal: 22 Maret 2014 (umur 81) di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Almamater: Institut Teknologi Bandung, Universitas Kentucky,
Keluarga: Dra.Kusudarsini (meninggal 1990), Hj Rosani (meninggal 1993),
Anak: A.Tristiana, Dody Krisbianto, Helina, dan Budi Adisono.

Penghargaan:
1. Satya Lencana Wirakarya Presiden RI (1971)
2. Dr.Science Honoris Causa Universiti Kebangsaan Malaysia (1976)
3. Bintang Maha Putra (1992)
4. Bintang Maha Putra Utama (1996).

Baca: Prof Ahmad Amiruddin Peletak Dasar Ekonomi Modern Sulsel

Baca: Forum Dosen: Prof Amiruddin Berhasil Karena Memegang Budaya

Rektor Unhas Prof Dr dr Idrus Paturusi bersama Gubernur Sulsel,mantan rektor Prof Radi A Gani, Prof Basri Hanuddin dan rektor terpilih Prof Dwie Ariestina Natsir Kalla,disela-sela pemakaman mantan Rektor Unhas Prof Dr H Ahmad Amiruddin,di Perkuburan Islam Panaikang,Makassar, Sabtu (22/3). Prof Amiruddin meninggal dunia pada hari Sabtu (22/3) dini hari di RSUP Wahiddin Sudirohusodo,Makassar.
Rektor Unhas Prof Dr dr Idrus Paturusi bersama Gubernur Sulsel,mantan rektor Prof Radi A Gani, Prof Basri Hanuddin dan rektor terpilih Prof Dwie Ariestina Natsir Kalla,disela-sela pemakaman mantan Rektor Unhas Prof Dr H Ahmad Amiruddin,di Perkuburan Islam Panaikang,Makassar, Sabtu (22/3). Prof Amiruddin meninggal dunia pada hari Sabtu (22/3) dini hari di RSUP Wahiddin Sudirohusodo,Makassar. (Tribun/Taufiq)

Rektor

Amiruddin menjadi rektor Universitas Hasanuddin, Makassar pada 1973. Saat jadi rektor, ia menjadi pelopor utama memindahkan kampus Universitas Hasanuddin Baraya Jalan Sunu ke Tamalanrea.
Selain itu, Rumah Sakit Pendidikan Unhas yang dulunya di Rumah Sakit Dadi juga ikut dipindahkan menjadi RS Dr. Wahidin, Tamalanrea.[

Pada periode kedua, Amiruddin melakukan terobosan dengan mengirim 100 mahasiswa pascasarjana ke Jepang dan Eropa untuk program doktoral di bidang kedokteran. 10 tahun memimpin Unhas, Amiruddin akhirnya digantikan oleh Hasan Walinono.

Gubernur

Jenderal M. Jusuf yang saat itu menjabat Menhankam/Pangab merekomendasikan Amiruddin untuk menjadi Gubernur Sulsel. Ia menghadap langsung pada Presiden Soeharto mengusulkan agar Amiruddin diberi kesempatan memimpin Sulsel.

Usulan itu diterima, penunjukan Amiruddin sebagai gubernur menuai pujian. Pasalnya, di rezim Orde Baru, sangat jarang jabatan kepala daerah bisa dijabat oleh orang sipil. Kekuasaan Orde Baru lekat dengan hegemoni militer. Hampir semua kepala daerah saat itu dijabat oleh ABRI.[1]

Ia menjabat selama dua periode dari tahun 1983 hingga 1993, sebagai gubernur ia pertama kali yang mengenalkan Sulsel dengan konsep ekonomi kawasan.

Program tri konsep pengwilayahaan komoditas, perubahan pola pikir, dan petik olah jual, dan menjadikan Sulsel sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Serta menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan nasional

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved