Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Barugaia, Desa Penyayang Penyu

Ada empat jenis penyu dilestarikan di Kampung Penyu Barugaia, Penyu Abu-abu (Lekang), Penyu Hijau, Penyu Sisik, dan Penyu Tempayang.

Penulis: Nurwahidah | Editor: AS Kambie
nurwahidah/tribunselayar.com
Puluhan penyu di Kampung Penyu, Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengidap jamur. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar sudah tidak asing bagi wisatawan bahari. Pelancong yang gemar biota laut kerap mampir di desa ini.

Warga Barugaia sudah akrab dengan biota luat, bahkan yang dikenal ganas sekalipun. Di depan ini, hiu kadang menjadi “mainan” warga.

Hiu terdampar sudah bukan hal aneh bagi warga Barugaia. Sering juga ditemukan penyu terdampar di pinggir pantai di desa ini.

Sejak April 2013, warga Barugaia membentuk Kerukunan Pemuda Pelindung Penyu. Aktivis yang tergabung dalam Wadah yang namanya disingkat menjadi Kampung Penyu inilah yang memelopori perlindungan pada biota laut yang langka.

Kampung Penyu di Barugaia terletak sekitar 10 kilometer dari Kota Benteng, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Selayar dan sudah menjadi obyek wisata.

Ada empat jenis penyu dilestarikan di Kampung Penyu Barugaia, Penyu Abu-abu (Lekang), Penyu Hijau, Penyu Sisik, dan Penyu Tempayang.

Mereka hanya memelihara penyu sejak penetasan hingga dianggap sudah mampu hidup mandiri. Setelah diyakini sudah siap menghadapi tantangan hidup di alam bebas, penyu dilepas ke samudera.

Saat musim bertelur, penyu-penyu di Kampung Penyu bisa menghasilkan ribuan butir.

Sejak 2013 hingga berita ini diturunkan (15 Oktober 2018), Barugaia dipimpin kepala desa bernama Andi Tamrin. Jumlah wajib pilih di desa ini mencapai 1.037 pemilih.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved