Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq

Bisnis barang bermerek akhirnya dipilih Andi Marwah. Barang branded dari luar negeri yang reject. Tapi masih menawan dengan hanya sedikit cacat.

Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq - 12102018_marwah_20181012_232424.jpg
handover
Andi Marwah, pemilik bisnis online barang branded dengan IG @galery_brandedq
Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq - 12102018_marwah_2_20181012_232707.jpg
handover
koleksi barang branded di akun @galery_brandedq
Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq - 12102018_marwah_3_20181012_232932.jpg
handover
Andi Marwah dengan tas koleksi dagang online di @galery_brandedq

TRIBUN-TIMUR.COM - Siang itu, pada November 2015, matahari di Kota Makassar malu-malu menampakkan sinarnya. Mendung lama kelamaan menebal di hampir seluruh langit, membuat Kota Daeng hanya temaram.

Bersamaan dengan turunnya hujan, keputusan berat akhirnya diambil Andi Marwah. Perempuan kelahiran Pinrang, 28 Januari 1992 itu memutuskan berhenti dari status bekerja di perusahaan diler kendaraan roda empat.

Sebuah keputusan berat diambilnya. Pilihan sulit, tapi mesti dia lakukan demi memilih fokus mengurus keluarga yang telah dibinanya. Demi buah hati yang butuh kasih sayang dari seorang ibu.

“Saat itu, pilihan saya adalah keluarga, membesarkan anak dan memberikan kasih sayang sebesar-besarnya untuk si buah hati,” kisah Andi Marwah, kepada Tribun Timur, Jumat (12/10/2018).

Yang terjadi setelah itu, pikiran perempuan berusia 26 tahun ini, ingin tetap beraktivitas tanpa mengurangi waktunya bersama si buah hati. Ingin membantu ekonomi keluarga kecilnya.

Saat itu, Wawa –sapaan akrabnya, ingin melanjutkan dunia dagang kecil-kecilan yang pernah digeluti, tapi terhenti ketika berstatus karyawan di diler perusahaan otomotif.

Baca: Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq

Baca: Jajal Bisnis Online, Rahayu Nurul Reski Mampu Biayai Kuliah Magister Berkat Kemudahan JNE

Baca: Gunakan JNE, Hamsah Raup Rp 100 Juta Per Bulan Lewat Jualan Sepatu Online

“Sempat mau buka usaha salon, tapi saat ketemu teman, malah dimarahi dan dilarang. Saya justru disuruh fokus pada dagang yang pernah saya lakukan di masa ramai-ramainya BBM (Blackberry Messenger) dulu,” tutur ibu satu anak ini.

Kawan Jadi Mentor

Gara-gara kena marah teman kuliah, Wawa pun sadar kalau dirinya memang diberi talenta di dunia dagang. Sejak saat itu, ia pun fokus jualan online, terlebih mendapat arahan rutin dari kawan karibnya.

Bisnis barang bermerek atau branded dipilih Andi Marwah. Ia menemukan ide itu di Jakarta, setelah mendapati barang bermerk dari luar negeri tapi reject.

Barang reject itu seperti tas kulit, sepatu kulit, dan sejenis. Masih tampak mewah dan menawan walau ada cacat sedikit. Kondisi ini membuat harganya jadi lebih terjangkau.

Oh iya, Andi Marwah ini, lulusan Jurusan Perhotelan di Politeknik Pariwisata Negeri Makassar (Poltekpar). Ia menempuh pendidikan dari tahun 2009 dan lulus tahun 2012.

Kawan karib yang sempat memurkainya, kini menjadi mentor berbisnis di dunia online. Namanya adalah Amelia. Teman sebangku saat kuliah di Poltekpar Makassar  --dulu masih bernama Akpar.

“Iya, waktu berhenti kerja di diler itu saya pusing dan mau usaha salon, tapi teman kuliah saya Amelia marah-marah, sejak itu saya diarahkan,” tutur Wawa yang tinggal di sebuah perumahan di bilangan Jl Aroepala, Makassar.

Kisah Wawa semakin serius mendalami bisnis online, karena termotivasi kawan karibnya yang kini sukses dengan berjualan kosmetik secara online.

Lanjutnya, Amelia yang menetap di Jakarta mampu membeli rumah seharga Rp 1 miliar dari hasil jualan kosmetik online tersebut. “Itulah yang memotivasi saya semakin serius. Dan makin giat mengendorse bisnis di sosial media,” ujarnya.

Gencar di Sosmed

Setelah mendapat mentor dari Amelia, Wawa tiga tahun lalu semakin aktif di Instagram (IG) dan line. Akun yang dimilikinya adalah @galery_brandedq, demikian pula di akun LINE galery_brandedq.

“Teman saya malah sudah punya 120 ribuan followers. Saya juga kian gencar, bahkan pada beberapa kesempatan saya endorse di make up artist (MUA),” lanjutnya.

Baca: JNE Cabang Makassar Gelar Pesta Piala Dunia di Kantor Barunya

Baca: VIDEO: Manajemen JNE Sambangi Tribun Timur, Ini yang Dibahas

Baca: JNE Gelar Acara KOPIWRITING Bersama Kompasiana

Lantas dimana gudang penyimpanan barang-barang branded milik Andi Marwah? Ternyata dia punya tempat kecil di Jakarta. Jadi seluruh pengiriman dilakukan dari Jakarta untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Wawa makin semangat setelah merasakan manisnya bisnis barang bermerk. Ia mampu meraup omset penjualan hingga Rp 22 Juta sebulannya. Itu adalah rekor tertinggi selama ini. “Paling kurang Rp 10 juta sebulan,” tuturnya.

Lantas barang ‘branded’ atau merek terkenal apa saja yang dijajakan di lapak @galery_brandedq? Wawa menyebutkan memiliki beberapa koleksi tas perempuan dan juga sepatu bermerek.

Tas tersebut seperti merek Charles & keith, Zara, Pedro, dan Mango. Sedangkan untuk jenis sepatu yang kerap tersedia adalah merek Nike, Adidas, Puma, FILA, Under Armour, dan lainnya. “Barang-barang ini biasanya saya stok, tapi biasa juga kehabisan,” ujarnya.

Terbanyak Kalimantan

Terus untuk harga barang yang nampang di lapak akun @galery_brandedq, berapa harganya? Wawa menyebutkan tergatung mereknya. Tiap item beda harga. Namun ia jamin, barang-barang tetap kualitas import hanya sedikit cacat jadi reject.

Baca: Ini Tips Jitu Jualan Online di Medsos Menurut Suryadin Laoddang

Baca: Pria Soppeng Sukses Jualan Online Motor KLX, Ini Harganya

“Untuk tas perempuan, saya bandrol dengan harga Rp 300-400 ribu. Sedangkan untuk koleksi sepatu bisa lebih mahal karena memang kualitasnya ori yakni Rp 700-900 ribu,” jelas perempuan berhijab ini.

Dari data penjualan yang ada, di seluruh wilayah Indonesia, permintaan paling tinggi dari kota-kota di Pulau Kalimantan. Catatannya Wawa, pemesanan dari Borneo seperti dari Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya, hingga Pontianak mencapai 50 persen.

Bagaimana kota lainnya? Makassar ada di posisi kedua dengan cakupan 20 persen pemesanan. Lalu di daerah timur Indonesia juga lumayan.

Meski begitu juga, ada pemesanan di kota-kota di Pulau Jawa, bahkan hingga di Pulau Sumatera. Seperti di Medan dan Palembang.

Kesan yang paling mendalam dirasakan Wawa dengan para pelanggannya, adalah dari kustomer di Pulau Kalimantan. “Paling saya senang itu pelanggan di Kalimantan. Di sana daya beli sangat tinggi, malah banyak yang deposit,” ujarnya.

Baca: Preview PSM Vs Arema, Disorot Kinerja Lini Depan, Tak Peduli. Robert: Semua Pemain Bisa Cetak Gol

Baca: Jelang PSM Vs Arema, Makin Dekat Posisi Puncak Klasemen Liga 1, Coach Robert Bilang Begini!

Baca: Preview PSM Vs Arema, Tamu Ingin Gol Cepat, Ini yang Akan Dilakukan Coach Milan Petrovic di Makassar

Dalam sebulan, pemesanan dari Kalimantan, bisa mencapai 300 pieces barang. Dan itu rutin. Sementara di Makassar dan kota-kota di Sulsel mapu mencapai 100 pieces per bulan. Kalimantan sampai 300 pieces.

Korban Gempa Palu

Jualan lewat online, dirasakan Andi Marwah sangat mudah dan memudahkan. Karena bisa dilakukan di mana saja, bahkan tanpa harus memiliki toko seperti halnya saat jualan di rumah toko atau di pusat perbelanjaan.

Karena itu, Wawa yang kelahiran Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini, bisa mengontrol dari mana saja. Yang penting akun IG dan Linenya bernama @galery_brandedq tetap terbuka dan memposting barang dagangan yang baru.

“Saya bisa kontrol dari mana saja. Tidak harus di satu kota tertentu. Dan tidak butuh banyak orang, Saya melakukannya sendiri ditemani satu anggota saya yang ada di gudang Jakarta. Setiap ada pemesanan hingga beragam pertanyaan saya yang layani via gadget,” jelasnya.

Oh iya, Wawa bersama suami dan putranya dalam setahun terakhir ini menetap di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Sebagai ibu rumah tangga, Ia mendampingi suaminya yang ditugaskan di Kota Palu.

Hanya saja, diakui Wawa, dirinya adalah salah satu korban dari bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.

“Ya, suami saya bekerja di Kalla Toyota dan ditugaskan di Palu. Makanya saya ikut menetap di Palu, hingga musibah itu terjadi pada Jumat 28 September lalu. Saat kejadian itu, saya hanya pasrah dan mengungsi bersama suami di showroom Kalla Toyota Palu,” cerita Wawa.

Saat di Palu, dagangan online-nya mulai ramai dengan melayani banyak pesanan. Ia juga membangun jaringan dengan beberapa komunitas.

Baca: Wow, Mantan Pemain Klub Chelsea Era 1990-2001 Blusukan di Makassar! Apa yang Dilakukannya?

Baca: Mahasiswa Baru Stikes Salewangang Maros Dilatih Jadi Duta Antinarkoba. Bekal Ini yang Diberikan?

Baca: Preview PSM Vs Arema, Disorot Kinerja Lini Depan, Tak Peduli. Robert: Semua Pemain Bisa Cetak Gol

“Alhamdulillah, di Palu lumayan ramai pesanan. Suami sangat mendukung aktivitas saya ini. Minimal bantu ekonomi keluarga kecil saya,” lanjut penyuka hijab syar’i ini.

Namun, karena musibah di Palu, Wawa akhirnya untuk sementara kembali ke Makassar –atas saran suami juga. “Karena anak saya juga masih kecil, dan melihat bencana yang begitu mengerikan, kami masih trauma,” jelasnya.

Terbesar dari JNE

Yang jelas, manisnya bisnis online dari perempuan kelahiran tahun 1991 tersebut, tak akan dinikmati jika tak ada peran jasa pengiriman barang atau logistik.

“Wah, soal jasa pengiriman, ini saya sangat berterima kasih. Tanpa jasa logistik yang tepat dan cepat di Tanah Air, bisa jadi tak ada bisnis online saya jalani,” ungkap Wawa.

Dari 100 persen yang sering diterimanya, paling banyak pengiriman yang dipilih adalah PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Angkanya, kata perempuan penggemar teh panas ini, bisa mencapai 70-80 persen dari total pemesanan.

Andi Marwah pemilik dagang online @galery_brandedq
Andi Marwah pemilik dagang online @galery_brandedq (handover)

“Sebagian besar jasa pengiriman di JNE, yang lain hanya beberapa. Dan di JNE ini ada dua jenis jasa yang diberikan, ada pilihan JNE OK dan JNE reguler. Pilihan ini punya selisih yang bisa sampai Rp 10 ribu. Jadi klo belanjanya 3 kilo dengan item sampai 5-10 barang, kan lumayan juga untuk saya,” jelasnya.

Bagi Andi Marwah, JNE adalah pilihan pertama dari jasa pengiriman yang dipilih pelanggannya. Dan ia cukup duduk manis di rumah. Setelah ada order, cukup memberi pesan ke karyawannya di gudang kalau ada jemputan dari JNE.

“Apalagi saya kan member JNE. Kalau jadi member dapat diskon hingga 10 persen dari tiap pengiriman. Kalau kali banyak, seumpama Rp 2 ribu saja, wah sudah lumayan. Asal punya NPWP, bisa jadi member,” jelasnya.

Walau demikian, Marwah punya masukan untuk JNE. “Saran saya, ada sebagian barang agak telat sampai di konsumen. Dari estimasi pengiriman 3 hari, tapi kadang-kadang lewat. Mudah-mudahan ini bisa ditingkatkan. Karena biasa saya cek barang sudah sampai di kota tempat pelanggan, tapi belum terantar,” ujarnya.

Baca: JNE Terima Kiriman 7 Ton Per Hari

Baca: Pengiriman JNE Meningkat 40 Persen

Baca: JNE Luncurkan Layanan Pesona JNE

Kepala Cabang JNE Makassar Andrey Laogi mengatakan, pihaknya akan terus memikirkan layanan terbaik dan kemudahan bagi konsumen. Salah satunya dengan persebaran jaringan agen di semua kota-kota, tak terkecuali kota kecamatan.

“Peningkatan pelayanan adalah mutlak, tak bisa ditawar-tawar lagi. Untuk itu, kami akan memperluas jaringan hingga kota terkecil sekalipun. Kita ingin lebih dekat dengan pelanggan,” kata Andrey, Jumat (12/10/2018).

Khusus PT JNE Kantor Cabang Makassar yang membawahi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, memiliki jumlah outlet yang dikenal dengan sebutan agen, mencapai 171 agen. Jumlah agen terbanyak di Kota Makassar dengan 59 agen.

“Kota Makassar ini memiliki kontribusi terbesar dalam layanan logistik kami di wilayah Sulselbar. Angkanya mencapai 60 persen dari frekuensi pengiriman,” ujarnya.

Andrey pun berharap, keberadaan JNE bisa membuat urat nadi bisnis online semakin besar. Dan tentunya berharap lahir usaha-usaha kreatif lainnya. Atau bakal bermunculan ribuan sosok Andi Marwah. (arif fuddin usman)

Biofile
Nama: Andi Marwah
Panggilan: Wawa
Lahir: Pinrang, 28 Januari 1992
Pendidikan: Politeknik Pariwisata Makassar
Nama IG: @galery_brandedq
Line id: galery_brandedq
WA: 08114481020

Merek tas tersedia:
Charles & keith, Zara, Pedro, dan Mango

Merek sepatu tersedia:
Nike, Adidas, Puma, FILA, Under Armour, dan lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved