7 Fakta dan Profil Yuli Sumpil Sang Dirijen Aremania: Awal Mengenal Arema dan Jadi Suporter Terbaik
Pentolan Aremania, Yuli Sumpil dihukum tak bisa masuk stadion seumur hidup.
Dia tetap datang ke Stadion Gajayana Kota Malang dan mengekor penonton dewasa yang bertiket saat masuk ke stadion. Hal demikian dilakoninya hingga SMP.
Ketika beranjak remaja, Yuli semakin berani dan bersemangat
Perlahan tapi pasti dia tumbuh menjadi sosok suporter sebenarnya. Dia rela ngamen di jalanan atau menjualkan kue dagangan ibunya, asal dapat uang untuk membeli tiket.
Yang penting baginya bisa mendukung Arema dengan tanpa gratisan lagi seperti masa kecilnya dulu.
Yuli berkisah sudah sejak remaja dia selalu berusaha melakukan apa saja demi menonton pertandingan Arema.
Bahkan kala laga away dia bersiap sejak pagi, menunggu truk di pinggir jalan raya.
Begitu ada truk atau mobil angkutan barang lainnya yang mau mengangkutnya, Yuli langsung melompat ke dalam bak mobil menuju kota tujuan.
3. Jadi Dirigen dan Pemersatu Aremania
Seorang dirigen, layaknya seorang konduktor dalam pertunjukan orkestra, adalah orang yang memimpin para suporter untuk menyanyi dan menari dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Lagu apa yang harus dinyanyikan dan gerakan tubuh macam apa yang mesti dilakukan semua keputusan ada di tangan dirigen.
Semakin kreatif sang dirigen, maka semakin atraktiflah gerakan para Aremania yang mengikutinya.
Di era ligina saat Arema masih bermain di Stadion Gajayana, Aremania punya dua dirigen. Selain Yuli juga ada sosok Yosep, yang biasa dipanggil El Kepet.
Menurut pendapat mayoritas Aremania, seseorang dipilih menjadi dirigen karena penampilannya yang menarik, ceria, dan nyentrik, dan lain-lain.
Seorang dirigen juga wajib memiliki kemampuannya berkomunikasi dengan suporter lain, dan yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan membangkitkan semangat suporter untuk terus memotivasi tim yang didukung.
4. Bintang Film The Conductors