Di Bulukumba, Azis Qahhar Sebut Nasionalisme Prabowo Itu 24 Karat
Politik dalam Islam diatur dalam Quran dan Hadis, karena politik ini bagian dari ajaran islam.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sebelum melanjutkan silaturrahimnya dengan pengurus PAN Sinjai, Rabu (3/10/2018), bakal Calon Anggota DPR RI, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, menghabiskan malamnya di Kabupaten Bulukumba.
Ia menginap di Hotel Agri, Jl S Suprapto, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, sekitar 300 meter dari Masjid Raya Bulukumba.
Saat ditemui TribunBulukumba.com, ia bercerita banyak tentang keputusannya untuk terjun kembali ke dunia politik, setelah sebelumnya gagal dalam pesta demokrasi Pilgub Sulsel 2018.
"Saya sempat berpikir untuk tidak berpolitik lagi, tapi banyak yang sarankan masuk partai. Jadi, saya lihat dulu partai mana yang mengusung Prabowo," kata Aziz.
Banyak partai politik (Parpol) yang melamarnya kala itu. Namun yang paling gencar, kata dia, yakni ketua PAN Zulkifli Hasan.
Baca: Gerindra Sulsel Tagih Janji Kepala Daerah Menangkan Prabowo-Sandi
Baca: Ijtima Ulama Dukung Prabowo-Sandi, Aziz Qahhar Bentuk Tim di Sulsel
Disisi lain, yang menguatkan pilihannya untuk PAN, karena ada 'King Maker' Amien Rais didalamnya. Pertimbangan lainnya untuk terjun lagi ke dunia politik, yakni karena ia seorang muslim.
Politik dalam Islam, kata Aziz, diatur dalam Quran dan Hadis, karena politik ini bagian dari ajaran islam.
"Kekuasaan itu mengatur baik tidaknya kehidupan negara dan agama, sehingga menjadi muslim yang baik harus punya andil dalam politik," jelasnya.
Terlebih dirinya adalah seorang santri yang mempunyai potensi dalam politik. Apalagi saat ini, ketika ulama dikriminalisasi, dan isu PKI kembali muncul.
Dan hal tersebut, kata mantan anggota DPD RI ini, merupakan masalah besar bagi umat. Terlepas dari hal tersebut, malam itu, Aziz Qahhar juga membeberkan kadar keseriusannya maju di pileg 2019.
"Saya serius di pileg, tapi saya jauh lebih serius memenangkan Prabowo," katanya sambil tersenyum.
Prabowo bagi Aziz adalah hal yang harus diperjuangkan. Selain Prabowo telah menandatangani kontrak politik dengan para ulama berdasarkan hasil ijtima.
Ia juga melihat Prabowo memiliki niatan yang tulus untuk kemajuan bangsa. Latar belakang Prabowo dari TNI dinilai memiliki konsistensi, nasionalisme yang tinggi, dan proporsional.
"Prabowo ini adalah jenderal yang punya nasionalisme 24 karat, sehingga akan mementingkan kepentingan rakyat dan tidak menjual murah aset negara," katanya.
Namun, dalam kesempatan itu, ia enggan berbicara banyak soal kekalahannya di Pilgub lalu.
Baginya, politik itu Nothing to Lose. Dalam Islam, kata dia, berniat untuk ibadah saja sudah mendapat pahala, apalagi jika dilakukan.
"Pasca pilgub enjoy aja, tidak ada juga uang saya keluar. Politik itu kan ibadah. Berniat dalam kebaikan itu ibadah," tuturnya.(*)