Kisah dan Nasib Keluarga DN Aidit Pasca Peristiwa G30S, Mulai Ayah, Adik, Istri, hingga Anaknya
Kisah dan Nasib Keluarga DN Aidit Pasca Peristiwa G30S, Mulai Ayah, Adik, Istri, hingga Anaknya
Tak hanya kehidupan sang ketua umum PKI yang berubah, keluarganya pun ikut menjadi sorotan masyarakat.
Dilansir dari TribunJakarta.com, berikut kisah keluarga DN Aidit pasca peristiwa G30S.
Hari ke-5 Daftar CPNS 2018, Kamu Belum Punya Akun SSCN di sscn.bkn.go.id? Ikuti Cara Mudahnya
Detik-detik Pilot Batik Air Lepas Landas saat Gempa Palu, Rekam Tsunami dari Balik Kokpit
Ayah DN Aidit
Ayah Aidit, yakni Abdullah, menginap di kediaman anaknya ketika malam 30 September 1965.
Saat itu, dirinya melihat DN Aidit dibawa pergi tiga tentara bersama pengawal pribadi bernama Kusno.
Sang ayah melihat massa mendatangi rumah Aidit sembari berteriak-teriak.
Kejadian itu berlangsung saat hari ditemukannya lima jenazah jenderal di Lubang Buaya.
Putra bungsu Abdullah, Murad Aidit menyatakan, sang ayah kemudian terbang ke Belitung dan menetap di sana.
Tiga tahun kemudian, Abdullah jatuh sakit dan meninggal dunia saat rumah kosong karena sang istri menginap di rumah saudara.
Tetangga tak mengetahui kalau Abdullah telah meninggal dunia karena jarang ke rumah tersebut, takut terkena getah peristiwa G30S.
Akibatnya, baru ketahuan tiga hari kemudian kalau Abdullah sudah meninggal.
Polwan Makassar Beri Penanganan Trauma Korban Gempa Palu di Asrama Haji Sudiang
Hotel Roa-roa Ambruk Total, Tamu Hotel Masih Tertimbun Runtuhan Bangunan
Adik DN Aidit
Adik Aidit, Basri Aidit tengah bekerja di kantor Central Committee PKI Kramat Jati, Jakarta Pusat saat peristiwa 30S terjadi.
Sehari pasca kejadian, Basri ditangkap dan ditahan di penjara Kramat.
Tahun 1969, ia dibuang ke Pulau Buru.