Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap! Hasil Pantauan Drone Mata-mata Persija Sebelum Haringga Tewas Dikeroyok, Ini yang Terjadi

Terungkap! Hasil Pantauan Drone Mata-mata Persija Sebelum Haringga Tewas Dikeroyok, Ini yang Terjadi

Editor: Sakinah Sudin
Satreskrim Polrestabes Bandung menggelar rekontruksi kasus pengeroyokan hingga tewas anggota The Jakmania, Haringga Sirla (23), di area parkir Gerbang Biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (26/9/2018). Rekontruksi yang melibatkan delapan tersangka oknum bobotoh dan enam orang saksi tersebut dilakukan secara bergantian dalam 16 adegan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR) 

Polisi memberi rekomendasi bahwa sebaiknya pertandingan dilaksanakan pada hari selasa untuk menghindari kepadatan dan kerawanan.

Kombes Irman Sugema menyebut bahwa psikologis suporter sudah kurang baik sejak sebelum pertandingan karena beberapa hal, salah satunya adalah tak terakomodirnya keinginan untuk menonton.

Apabila layar besar disediakan Panpel, kondisi psikologis suporter akan lebih baik karena keinginan menontonnya terpenuhi.

Detik-detik Lucinta Luna Ngamuk saat Atta Halilintar Tanya Soal KTP: Jangan Macem-macem Lo Ya!

ACC Desak Propam Polda Usut Dugaan Pungli Penerbitan SIM Di Polres Parepare

Harapan Edy Rahmayadi

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, beberapa kali mengungkapkan belasungkawa atas tewasnya Jakmania Haringga Sirila karena dikeroyok oknum bobotoh.

Edy Rahmayadi juga beberapa menyampaikan harapannya bahwa peristiwa yang menimpa Haringga Sirila adalah peristiwa yang terakhir kali.

Edy Rahmayadi mengucapkan harapannya itu di beberapa kesempatan, salah satunya adalah ketika diwawancarai presenter KompasTV, Aiman, lewat sambungan satelit.

Berikutnya Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, berujar lebih keras dan tegas ketimbang Edy Rahmayadi.

Dia mengungkapkan itu dalam program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne, Selasa (25/9/2018).

Saat diberi kesempatan bicara, Dirut Persija Gede Widiade mengawali dengan berujar bahwa dirinya sudah tidak mau terlalu banyak bicara karena sudah banyak yang berbelasungkawa.

"Mungkin saya tidak terlalu banyak bicara karena sudah banyak yang belasungkawa dan banyak yang mengatakan mungkin tidak akan terulang lagi, tapi nyatanya terulang," kata Gede Widiade di acara ILC.

Menurut Dirut Persija Gede Widiade, dalam peristiwa kemarin ada beberapa hal positif dimana polisi cepat bergerak sehingga tensi Jakmania cepat menurun.

Kini, kata Dirut Persija Gede Widiade, yang paling penting adalah merumuskan sanksi yang mampu memberi efek jera kepada suporter dan klub.

"Yang paling penting sekarang kalau kita bicara terus belasungkawa, semoga tidak terjadi lagi, itu klise, yang paling penting rumuskan besok ke depan, kalau sampai terjadi lagi, satu pak, hukumannya sudah tak bisa ditolerir, down grade atau satu tahun tak main di kotanya tanpa penonton. Jelas kalau menurut saya kalau sampai suporter tak diijinkan nonton 1 tahun," ujar Dirut Persija Jakarta Gede Widiade.

Sebelum mengatakan itu, Dirut Persija Jakarta juga menyinggung dimana PSSI tak menurunkan tim terkait keamanan di pertandinga antara Persib Vs Persija yang termasuk dalam kategori pertandingan berisiko tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved