Komunitas Pemuda Pinrang Bahas Gerakan Kiri dan Kanan di Kedai Sains
Dalam ulasannya, Salman mengemukakan bahwa gerakan kiri maupun kanan sebenarnya sama-sama berangkat dari cita-cita
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah
TRIBUNPINRANG.COM, PALETEANG - Sejumlah komunitas pemuda menggelar Diskusi Intensif (Diksi) di Kedai Sains, Jl Ahmad Yani, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Jumat (21/9/2018) malam.
Kegiatan yang diinisiasi KosaKata, CoratCoret, Sahabat Kita, dan Lapak Baca At-Ta'lim ini mengangkat tema 'Berlaku Adil pada Gerakan Ekstrem Kiri dan Kanan'.
Dalam diskusi itu, menghadirkan dua narasumber. Yakni Salman selaku Pembina Ketua GP Ansor Pinrang dan Affandi selaku pemuda penggiat sosial.
Dalam ulasannya, Salman mengemukakan bahwa gerakan kiri maupun kanan sebenarnya sama-sama berangkat dari cita-cita kebaikan menurut versi masing-masing.
"Kalau mau dianalisa, hampir semua gerakan berangkat dari cita-cita tersebut," katanya dalam rilis yang diterima TribunPinrang.com, Sabtu (22/9/2018).
Namun, gerakan tersebut kerap muncul ke permukaan dengan menggunakan beragam cara yang ekstrem. Salah satunya adalah dengan memaksakan kehendak pencapaian cita-citanya kepada orang yang tak termasuk dalam golongannya.
"Bahkan sampai pada titik menggugurkan nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Jika kondisi ini terjadi di Indonesia, maka tentu mesti kita tolak," jelas Salman.
Sementara itu, Affandi mengatakan, hadirnya istlah kiri dan kanan harus dianalisa sebagaimana mestinya. Agar tak terjebak dalam klaim yang tak berdasar.
"Jangan sampai hadirnya istilah kiri dan kanan adalah bagian dari desain untuk memecah belah bangsa. Makanya perlu analisa," ujarnya.
Lebih lanjut, Affandi menambahkan, yang perlu juga dianalisa adalah klaim publik tentang pemetaan gerakan kiri dan kanan.
"Itu juga harus dianalisa. Apakah gerakan-gerakan yang cenderung mengadvokasi isu-isu sosial otomatis dicap sebagai kiri atau gerakan-gerakan cenderung bernuansa agama adalah kanan," jelasnya.
Namun yang terpenting, kata Affandi, pancasila adalah ideologi negara yang paling tepat digunakan untuk memersatukan bangsa.
"Apa pun gerakannya, jika itu bertentangan dengan pancasila tentu tak patut untuk diakomodir. Karena dalam pancasila menyiratkan cita-cita besar. Utamanya tentang kemerdakaan, kemanusiaan, dan anti penindasan," pungkasnya.