Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sulsel Dilanda Kemarau Terpanjang, BPBD Jeneponto Siagakan Mobil Tangki Pengangkut Air Bersih

HTH dengan kategori sangat pendek (1-5 hari tampa hujan) hingga kekeringan ekstrem 60 hari tanpa hujan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Anita Kusuma Wardana
muslimin/tribunjeneponto.com
Satlantas Polres Jeneponto membagikan air bersih warga Kampung Batucidu, Kelurahan Bontoraya, Kecamatan Batang, Jeneponto, Senin (10/9/2018) 

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebutkan, wilayah Sulawesi Selatan akan mengalami hari tanpa hujan (HTH).

HTH dengan kategori sangat pendek (1-5 hari tampa hujan) hingga kekeringan ekstrem 60 hari tanpa hujan.

Baca: BMKG: Sulsel Bakal Alami Hari Tanpa Hujan yang Sangat Panjang

Jeneponto menjadi salah satu daerah yang diperkirakan akan mengalami kekeringan akibat HTH itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Jeneponto Mus Mulyadi mengaku akan berkoordinasi dengan BMKG terkait hasil pantauannya.

"Ini saya baru mau turun ke kantor BMKG untuk meminta hasil prakiraan, ini masih via telpon dengan petugas BMK Wilayah IV Makassar bahwa prakiraan di Jeneponto ini sudah memasuki musim kemarau," kata Mus Mulyadi kepada TribunJeneponto.com, Selasa (18/9/2018).

Menurut Mus Mulyadi, terdapat beberapa titik pos pantauan hujan yang ada di Jeneponto. Seperti di Kelurahan Benteng, Bulujaya, Kelara, dan beberapa lokasi titik pantauan lainnya.

"Jadi data yang nantinya kita peroleh akan menjadi acuan untuk penanggulangan kekeringan kedepan," ujar Mus Mulyadi.

Pihaknya mengaku, sejauh ini telah menyiagakan seunit mobil tangki berkapasitas angkut lima kubik air untuk penanggulangan kekeringan.

"Jadi mobil tangki kita sudah siagakam 24 jam dengan maksimal angkut 5000 liter air bersih. Airnya kita juga siapkan melalui sumur bor yang ada di kantor dengan kedalaman 87 meter," ujarnya.

Pantauan Mus Mulyadi sejauh ini, debit air dalam sumur bor milik BPBD Jeneponto masih normal.

"Sejauh ini masih normal debit airnya, karena kan kita punya penampungan kapasitasnya juga 5000 liter dan itu terisi otomatis. Misalnya isinya kosong itu akan terisi otomatis begitu juga kalau  sudah full, akan berhenti otomatis," jalasnya.

Menurut Mus Mulyadi, sembilan dari 11 kecamatan di Jeneponto rawan kekeringan.

"Kalau pengalaman tahun lalu, hampir semua kecamatan itu terdampak kekeringan, minus wilayah perkotaan kecamatan Binamu dan Rumbia. Karena wilayah perkotaan itu ada sumur bor yang dikomersiapkan, kalau di Rumbia itu wilyah yang cukup subur dan debit air disana cukup bagus," jelasnya.

Baca: Warga Batucidu Kesulitan Air, Satlantas Polres Jeneponto Lalukan Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved