Bayi Bermata Satu di Diantar Sang Ayah ke Pemakaman Pakai Sepeda Motor
Ia hendak menyemayamkan dan mengebumikan jenazah bayinya yang memiliki satu mata dan tidak memiliki hidung itu di tempat pemakaman umum
Pada Kamis (12/9/2018) lalu, publik dikejutkan dengan kelahiran seorang bayi perempuan tanpa hidung dan hanya memiliki satu mata.
Bayi tersebut lahir di RSUD Panyabungan sekitar pukul 15.30 WIB secara sesar.
Meskipun sesar, bayi perempuan itu tidak lahir prematur.
Berat badannya juga terbilang normal, seperti bayi yang baru lahir pada umumnya.
Namun, saat dilahirkan, bayi tersebut tidak menangis dan denyut jantungnya lemah.
Menurut tetangga, keluarga asal Lampung tersebut hidup normal di lingkungan tempat tinggalnya.
Tidak terlihat pola hidup yang mencolok. Tatan juga dikenal pendiam dan tidak pernah bermasalah dengan warga.
Tatan disebut merupakan pekerja tambang di daerah Panyabungan.
Sedangkan istrinya, Surianti, hanya ibu rumah tangga.
Kondisi perekonomian keluarga ini terbilang pas-pasan.
Mereka juga diketahui mengontrak rumah sederhana seharga Rp 4 juta per tahun.
Anak Tatan dan Surianti sebenarnya ada lima. Selain anak sulungnya yang baru lahir, anak bungsu Tatan dan Surianti juga telah meninggal dunia. Saat ini, Tatan dan Surianti hidup bersama tiga anaknya.
"Anaknya sebetulnya ada lima. Ini yang baru meninggal yang anak yang kelima. Anak yang pertama juga sudah meninggal," kata Boru Harahap.
Masih menurut Boru Harahap, Tatan dan Surianti tidak memiliki keluarga di Panyabungan. Mereka merupakan warga pendatang asal Lampung.
"Sudah lama memang tinggal di sini. Tapi mereka bukan orang sini, orang Lampung. Ya karena tetangga dan orangnya baik, saya sudah menganggap Tatan dan Surianti adik saya," ujar Boru Harahap.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Meninggal 7 Jam Setelah Dilahirkan, Bayi Bermata Satu Diantar Sang Ayah ke Pemakaman Pakai Motor, http://www.tribunnews.com/regional/2018/09/15/meninggal-7-jam-setelah-dilahirkan-bayi-bermata-satu-diantar-sang-ayah-ke-pemakaman-pakai-motor?page=all.
Editor: Anita K Wardhani