Pertamina MOR VII Gelar Pelatihan Pemeliharaan APAR Program Kampung Safety
Kelurahan Tamalaba dan Kelurahan Pattingalloang di Kecamatan Ujung Pandan telah menjadi percontohan Kampung Safety Pertamina
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Melanjutkan program kampung safety pada 2017 lalu. PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi kembali menggelar pelatihan bagi 18 masyarakat di dua kelurahan di Makassar yang digelar di kantor TBBM Jl Hatta Makassar, Kamis (13/9/2018).
Kedua kelurahan tersebut yakni, Kelurahan Tamalaba dan Kelurahan Pattingalloang di Kecamatan Ujung Pandang. Keduanya telah menjadi percontohan Kampung Safety Pertamina.
Sejak diresmikan pada April 2017 lalu, program Kampung Safety Pertamina yang berbasis partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran ini telah berhasil melahirkan 30 kader Safetyman di kedua kelurahan tersebut.
Para kader Safetyman ini adalah warga yang khusus diajarkan mengenai aspek safety, berikut pencegahan dan penanganannya.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina ini bertujuan untuk mengedukasi dan menyediakan sistem tanggap darurat bencana dan pencegahan kebakaran.

Dalam mencapai tujuan tersebut, Pertamina terus melakukan berbagai upaya termasuk memberikan berbagai pelatihan untuk seluruh kader Safetyman di Kampung Safety Pertamina.
Sebagai bentuk upaya peningkatan program, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII mengadakan pelatihan serta penyerahan peralatan perawatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bagi 18 kader Safetyman dari Kampung Safety Pertamina.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Pjs Operation Head TBBM Sjamsir dan Unit Manager Communcation & CSR MOR VII M Roby Hervindo.
Roby menuturkan, sebelumnya di awal program 2017 lalu, Pertamina telah memberikan pelatihan terkait penanganan kebakaran berupa Fire Drill dan Basic Life Support.
Di samping itu, Pertamina juga sudah membekali paket safety signage dan APAR serta Alat Pelindung Diri (APD) bagi para kader Safetyman.
Pelatihan APAR tersebut, tutur Roby bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi kader Safetyman, agar mereka nantinya dapat memiliki usaha perawatan peralatan APAR bersama.
“Jadi para kader nantinya akan mempunyai penghasilan dari usaha pengisian dan perawatan APAR yang mana konsumennya berasal dari TBBM Makassar dan MOR VII,” katanya.
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari hingga Jumat, 14 September 2018 ini, diikuti 8 kader Safetyman Kelurahan Tamalaba dan 10 kader Kelurahan Pattingalloang.
Dalam pelatihan ini para peserta akan diberikan pelatihan teori APAR dan pemeliharaannya, serta pelatihan teknis pemeliharaan APAR jenis Powder oleh pemateri dari lisensor ANSUL Indonesia, PT Maste Dayaa.
Usai pelatihan ini, para peserta juga akan difasilitasi untuk pembentukan kelompok usaha jasa pemeliharaan APAR, pemberian bantuan peralatan dan fasilitas pendukung, serta pendampingan kelompok.
“Di samping menambah pendapatan warga khususnya para kelompok Kader Safetyman, program pelatihan ini juga diharapkan dapat mendukung kemampuan para Safetyman dalam sistem tanggap darurat bencana di Kampung Safety,” katanya Roby.
Roby melanjutkan, sebagai salah satu program CSR, Kampung Safety Pertamina menjadi bentuk komitmen Pertamina untuk mengajak warga sekitar wilayah operasi Pertamina untuk turut serta mengedepankan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) dalam pelaksanaan bisnis dan operasi.
“Lewat program ini, kami menggerakan semangat gotong royong dan melibatkan warga untuk bersama-sama mencegah dan meminimalisir terjadinya bencana. Kalau pun sampai terjadi kebakaran, maka tim Safetyman sudah mengetahui cara penanggulangannya,” jelas Roby.
Diharapkan implementasi Program Kampung Safety Pertamina ini dapat melahirkan budaya safety di masyarakat khususnya di Kelurahan Tamalaba dan Kelurahan Pattingalloang.
“Jika menjadi budaya yang melekat maka masyarakat nantinya akan terus mengedepankan aspek Safety (keamanan) dalam kehidupan sehari-hari dan tanggap dalam menanggulangi bencana seperti kebakaran,” ujarnya. (*)