Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tergiur Gaji Jutaan Rupiah, 11 Warga Cilacap Terlantar di Bandara Sultan Hasanuddin

Warga tersebut terlantar lantaran uangnya dibawa kabur oleh penipu, Malik yang menjanjikan pekerjaan.

Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Ansar/tribunmaros.com
Sebanyak 11 warga Nusawungu, Kecamatan Cilacap, Jawa Tengah, terlantar di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Mandai, Maros, lantaran tertipu. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

 TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sebanyak 11 warga Nusawungu, Kecamatan Cilacap, Jawa Tengah, terlantar di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Mandai, Maros, lantaran tertipu.

Mereka kini menginap di Polsek Bandara.

Pihak Polsek juga menyuplai makanan korban yang sudah menginap di Mapolsek empat hari terakhir.

Kapolsek Bandara, Iptu Ahmad mengatakan, Senin (10/9/2018) warga tersebut terlantar lantaran uangnya dibawa kabur oleh penipu, Malik yang menjanjikan pekerjaan.

Ahmad menjelaskan, penipuan tersebut berawal saat salah korban diajak bekerja oleh pelaku di Kalimantan.

Baca: Ikuti Event ITT Expo 2018, Bandara Sultan Hasanuddin Pamer Durian Holic

Korban diiming-imingi, gaji yang mencapai Rp 5 juta per bulan.

"Jadi korban ini tergiur karena dijanji akan dipekerjakan di proyek PLTU di Bau-bau, Sulawesi Tengah, dengan gaji Rp 5 juta per bulan. Awalnya, pelaku hanya meminta enam orang saja, lalu meminta tambahan 11 orang," katanya.

Berbekal uang pas-pasan, korban nekat berangkat menggunakan pesawat dari Jogjakarta menuju Makassar.

Setelah di Makassar, rencananya korban melanjutkan perjalanan ke Bau-bau.

Saat tiba di Makassar, masing-masing korban dimintai uang sebesar Rp 580 ribu untuk biaya penginapan dan juga tiket ke Bau-bau.

Korban pun menuruti permintaan pelaku.

Mereka sama sekali tidak curiga karena pelaku sebelumnya pernah bekerja bersama di Maluku.

"Korban tidak pernah curiga kepada pelaku. Mereka sudah saling kenal sejak enam bulan lalu di Maluku," katanya.

Korban tertarik karena diiming-imingi gaji besar.

Setelah sampai di Makassar, korban dimintai uang untuk tiket dan juga penginapan.

Baca: Koridor Kedatangan Lebih Luas, Bandara Sultan Hasanuddin Semakin Nyaman

Setelah uang itu dibawa oleh pelaku, korban kemudian disuruh ke bandara untuk berangkat ke Bau-bau.

Pelaku mengaku sudah menunggu di bandara.

Hanya saja, setelah korban berada di bandara, pelaku sudah tidak muncul.

Nomor ponselnya juga sudah tidak bisa dihubungi.

"Setelah dari penginapan, korban terpaksa bermalam di masjid yang berada di dalam kawasan Bandara, hingga akhirnya melapor ke Polisi," katanya.

Akibat perbuatan pelaku, masing-masing korban mengalami kerugian Rp 2,5 juta. Kerugian tersebut sudah termasuk ongkos tiket korban dari Jogja ke Makassar.

Biaya tersebut, dikumpulkan oleh koban susah payah. Bahkan ada yang nekat gadai motor karena yakin utangnya bisa tebus setelah bekerja.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved