SSCN.BKN.GO.ID - Menpan RB: Pendaftaran CPNS Dibuka 16-20 September, 238.015 Akan Diterima
Pemerintah memastikan akan segera membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah memastikan akan segera membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2018.
Ada 238.015 kuota PNS yang akan diperebutkan oleh pendaftar.
"Kebutuhan PNS secara nasional adalah 238.015," kata Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Syafruddin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Baca: SSSCN.BKN.GO.ID - 5 Tahapan Pendaftaran CPNS 2018, Waspada Hoaks
Syafruddin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari 51.271 posisi untuk PNS di instansi pemerintah pusat dan 186.744 untuk PNS di instansi pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota.
Syafruddin menjelaskan, kebanyakan posisi yang tersedia itu adalah untuk menggantikan posisi PNS yang sudah pensiun.
Baca: Beginilah Kebaikan Bripda PND, Polwan Cantik yang Dikabarkan Bakal Dinikahi Ahok
"Kecuali formasi guru, dosen, kemudian yang sangat dibutuhkan adalah tenaga kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, waktu pendaftaran saat ini masih dibahas dalam rakor antara Kemenpan-RB dengan sekda dari setiap daerah.
Namun, kemungkinan pendaftaran akan dibuka pada 16-20 September.
5 Tahapan
Pada rapat terakhir Kemenpan RB, Kamis (30/08/2018), ada lima tahapan yang harus dijalani oleh pelamar ketika melakukan pendaftaran CPNS 2018.
Pada rapat tersebut dihadiri oleh Humas BKN, Kepala BKN, Bima Haria Wibisana.
Baca: Bripda PND - Beredar Foto-foto Cantik dan Mudanya Polwan Disebut Bakal Calon Istri Ahok
Selain Kepala BKN, turut hadir Pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama BKN dan perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga negara.
Dalam kesempatan tersebut, Bima menyampaikan bahwa BKN akan mematangkan koordinasi dengan instansi terkait.
Hal tersebut dilakukan guna memudahkan masyarakat melakukan pendaftaran seleksi CPNS.
Koordinasi yang dilakukan diantaranya yaitu dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk meminimalisasi kesulitan peserta dalam penginputan Nomor Induk Kependudukan.
Selain itu, Bima menyampaikan beberapa skenario dan implikasi terhadap rancangan jadwal penerimaan CPNS.
Turut memberikan paparan Deputi Bidang SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmaja tentang Kebijakan Pengadaan CPNS 2018 dan Deputi PIP Bidang Polhukam PMK BPKP Ernadhi Sudarmanto tentang Mitigasi Risiko Pengadaan CPNS.
Baca: Sosok Calon Istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Ternyata Bukan Sembarang Wanita
Sementara itu, Menpan RB, Syafruddin mengharapkan seluruh tim mengelola dengan baik pelaksanaan seleksi CPNS Tahun
Anggaran 2018.
Syafruddin juga menambahkan jika pelaksanaan seleksi harus memudahkan masyarakat salah satunya dengan mempermudah jangkauan lokasi tes.
Berikut tahapan pendaftaran CPNS 2018 dikutip Tribunjogja.com dari Bkn.go.id:
1. Perencanaan
2. Pengumuman lowongan selama minimal 15 hari kalender
3. Pelamaran (melalui sscn.bkn.go.id)
4. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, kompetensi bidang)
5. Pengumuman hasil seleksi.
Penerimaan CPNS tahun 2018 sudah dipastikan akan menggunakan sistem seleksi terintegrasi.
Dengan sistem baru tersebut, penerimaan CPNS hanya akan menggunakan satu portal, yakni SSCN BKN.
Baca: Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Suka Dengar Suara Azan Hingga Kerap Mikirkan di Luar Negeri
Seperti dijelaskan BKN beberapa waktu lalu, tahun sebelumnya pendaftar di beberapa kementerian atau lembaga masih harus membuka dua portal untuk mendaftar.
Namun, tahun ini, hanya akan fokus pada satu portal.
Pada seleksi CPNS tahun ini, Panselnas terdiri dari tujuh tim, untuk mendapatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkualitas.
Sebelum mundur dari jabatannya, Asman Abnur, dalam jumpa pers di sela-sela acara Rakornas
Pegawai tahun 2018 menjelaskan, penerimaan CPNS tahun ini dilakukan karena banyak pegawai yang pensiun.
"Ada sekitar 220.000 orang yang pensiun. Nah insyaallah dalam waktu dekat akan kita umumkan jumlah formasinya baik itu kementerian/lembaga (KL) atau pemerintah daerah,
kabupaten/kota," jelas Asman.
Namun, pemerintah tidak akan menerima sejumlah itu, karena akan memakai sistem minus gross atau pertumbahan yang minus.
Oleh karena itu, jumlah CPNS yang diterima akan kurang dari 220 ribu.
Di luar formasi teknis, pemerintah akan menambahkan formasi khusus untuk guru dan tenaga kesehatan.
Asman mengatakan, pemerintah membutuhkan lebih kurang 100.000 guru pada seleksi CPNS tahun ini, untuk mengurangi kekurangan tenaga pendidik.
"Itu untuk menutupi kekurangan guru yang menurut data Kementerian Dikbud kekurangan 700.000-a guru untuk seluruh daerah," tambahnya.
Seleksi untuk penerimaan CPNS guru juga akan dilakukan secara bersamaan dengan formasi lain.
Tenaga di bidang kesehatan juga akan mendapat prioritas menurut Asman.
Namun, jumlahnya masih menunggu pengajuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan daerah.
"Kita menunggu dari Kemenkes yang pensiun berapa, kemudian permintaan dari daerah berapa. Kan ada Puskesmas baru," ujarnya.
Terkait dengan seleksi CPNS terintegrasi, Asman mengungkapkan beberapa alasannya, yakni agar tak terpecah-pecah dan dapat terkontrol.(*)