Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah - Ini Asal Usul Kirab Kebo Bule Kyai Slamet di Solo
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah - Ini Asal Usul Kirab Kebo Bule Kyai Slamet di Solo
Oleh karena bertugas sebagai pengawal Kyai Slamet inilah maka kemudian Kebo Bule pun disebut dengan nama Kyai Slamet.
Cerita itu sesuai dengan penuturan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Winarno Kusumo dalam sebuah penuturannya kepada Kompas.com.
Menurut Kanjeng Winarno Kusumo, Kebo Bule Kyai Slamet mempunyai sejarah panjang.
"Nama Kyai Slamet tersebut sebetulnya adalah salah satu pusaka berupa tombak milik keraton."
"Pada jaman Pakubuwono ke-10, sekitar tahun 1893-1939, melakukan tradisi membawa pusaka Kyai Slamet keliling tembok Baluwarti pada hari Selasa dan Jumat Kliwon."
"Saat itu, kebo bule selalu mengikuti di belakang," kata Kanjeng Winarno.
Terungkap! Mahfud MD Posting Poster Ajakan Berjihad Rizieq Shihab untuk Kirim Pesan kepada. . .
Winarno menambahkan bahwa tradisi dari Pakubowono X tersebut terus dilanjutkan oleh kerabat keraton dan sang kebo selalu mengikuti pusaka Kyai Slamet tersebut.
"Nah lama-lama kerbau tersebut diberi nama Kebo Kyai Slamet," katanya.
Menurut Winarno, keberadaan Kebo Kyai Slamet tersebut menjadi koleksi keraton Solo juga mempunyai sejarah.
Kebo bule tersebut, menurut Winarno, adalah pemberian dari Bupati Ponorogo setelah mengetahui Pakubuwono II berhasil merebut kembali Keraton Kartasura dari tangan pemberontak Pecinan.
Setelah itu, PB II pun akhirnya memilih hijrah ke desa Sala pada 20 Februari 1745.
"Mendengar PB II sudah bertahta kembali dan mendirikan negara Surakarta Hadiningrat, Bupati Ponorogo mengirim kerbau bule sebagai persembahan untuk dipotong. dan kerbau tersebut juga berkembang biak hingga sekarang," kata Winarno.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Keraton.perpusnas.go.id, menurut sejarawan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Sudarmono, kemunculan kebo bule Kyai Slamet dalam kirab, adalah perpaduan antara legenda dan sage (cerita rakyat yang mendewakan binatang).
Dalam pendekatan periodisasi sejarah, sosok kebo bule ditengarai hadir semasa Paku Buwono (PB) VI pada abad XVII.
PB VI merupakan raja yang dianggap memberontak kekuasaan penjajah Belanda dan sempat dibuang ke Ambon.